Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berhasil cetak kinerja menggembirakan di semester I-2025. Di mana, penjualan dan laba bersih DSNG kompak menguat tajam di periode Januari-Juni 2025.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan DSNG mencapai Rp 6,08 triliun di semester I-2025. Realisasi tersebut naik 29,28% secara year on year (YoY). Dengan penjualan DSNG capai Rp 4,7 triliun di semester I-2024.
Kenaikan pendapatan ini membuat laba bersih DSNG melonjak 80% YoY menjadi Rp 915 miliar pada paruh pertama 2025. Lonjakan laba ditopang oleh peningkatan volume dan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO).
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, pertumbuhan volume penjualan CPO sejalan dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 3,9% YoY menjadi 1,1 juta ton di semester I-2025.
Setali tiga uang, ASP CPO meningkat 19,3% YoY menjadi Rp 14.575 per kg pada periode Januari-Juni 2025. Alhasil, pendapatan segmen ini mencapai Rp 5,3 triliun, naik 34% secara YoY.
Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) Siap Lunasi Obligasi yang Jatuh Tempo 30 Juli Rp 176 Miliar
“Kami memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan masih cukup kuat, baik dari dalam negeri seiring implementasi B40 maupun dari pasar ekspor utama seperti India dan China,” ujar Andrianto dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor utama terhadap total pendapatan DSNG yang sebesar Rp 6,08 triliun, yakni sebesar 89%. Kemudian disusul produk kayu 10%, dan energi terbarukan 1%.
Produksi CPO DSNG meningkat 4,9% YoY, didukung pertumbuhan produktivitas dari kebun inti dan plasma. Kualitas produk sawit tetap terjaga dengan tingkat Free Fatty Acid (FFA) di level 3% dan Oil Extraction Rate (OER) di kisaran 23%.
Kinerja segmen produk kayu juga mengalami perbaikan seiring pulihnya permintaan dari pasar global, terutama Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. Per akhir Juni 2025, pendapatan segmen ini naik 11% YoY menjadi Rp 621 miliar.
Produk wood panel mencatatkan pertumbuhan volume penjualan 12,4% YoY menjadi 62.000 meter kubik, meskipun ASP turun tipis 1,4% menjadi US$ 358,20 per meter kubik. Adapun engineered flooring tumbuh 5,2% YoY menjadi 325.000 meter persegi, dengan ASP naik 10,9% YoY ke level US$ 33,72 per meter persegi.
Sementara itu, pendapatan dari segmen energi terbarukan mencapai Rp 66 miliar. Nilai tersebut berasal dari ekspor cangkang sawit dan wood pellet ke Jepang, serta sebagian kecil penjualan domestik. Penurunan volume ekspor cangkang terjadi akibat pergeseran jadwal pengiriman ke semester II.
Secara keseluruhan, total aset DSNG naik 0,8% YoY menjadi Rp 17,5 triliun. Kemudian liabilitasnya turun 7% secara YoY seiring pelunasan utang bank, sehingga ekuitas meningkat 6,7% menjadi Rp 10,6 triliun.
Selanjutnya: Dana SBR013 Bisa Dicairkan Lebih Awal, Simak Tanggal Pengajuan Early Redemption
Menarik Dibaca: Bantu Ibu Tangani Batuk Anak, Combiphar Luncurkan OB Combi Anak Batuk Pilek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News