Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), resmi menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 87,73 miliar atau sebesar Rp 93,57 per lembar saham kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RPUST), Kamis (2/5).
Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty, mengatakan perusahaan mempertahankan pertumbuhan kinerja bisnis yang positif sehingga dapat memberikan nilai tambah pada pemegang saham.
"Sejalan dengan keberhasilan kami dalam menjaga pertumbuhan kinerja yang positif di tahun lalu, kami berkomitmen untuk memberikan deviden tunai senilai 50% dari laba bersih 2018," tutur Dewi dalam kesempatan RPUST di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/5).
Pada 2018, perusahaan berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 16,35% di nilai Rp 150,80 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan bersih perseroan tumbuh sebesar 9,12% di nilai Rp 1,599 miliar, dibandingkan tahun 2017 di nilai Rp 1,466 miliar.
EBITDA perseroan juga meningkat sebesar 16,08% di angka Rp 239,05 miliar. Di tahun 2017, perseroan mencatat EBITDA di nilai Rp 277,49 miliar.
Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 32,32% dan 30,01% pada pendapatan PRDA di tahun 2018. Sementara kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menyumbang sekitar 20,68% dan 16,98%.
Di tahun 2018, PRDA juga fokus mengembangkan teknik pemeriksaan khusus menggunakan teknologi Next Generation untuk mengidentifikasi penyakit, bernama pemeriksaan esoterik.
Dari pengembangan ini pula, jumlah pemeriksaan mencapai angka 15,9 juta dan jumlah kunjungan sebesar 2,5 juta. Jumlah permintaan esoterik sendiri dalam 2018 mencapai 517 ribu tes. Pendapatan tes esoterik berkontribusi sebesar 15,9% pada pendapatan perseroan di tahun 2018.
Pada akhir Mei 2018, PRDA juga mengalami perpindahan papan pencatatan dari Papan Pengembangan ke Papan Utama di BEI. Sepanjang 2018, perseroan membuka sejumlah cabang di Sorong, Jember, Sukabumi, Sampit, Bengkulu, dan Jepara. Sementara hingga akhir 2018, perseroan mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 292 outlet, termasuk diantaranya 143 laboratorium klinik, di 34 propinsi, dan 123 kota di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News