Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan kinerja keuangan tahun 2024 dengan kinerja positif. Pada kuartal I–2024, pengiriman produk-produk TAPG masih tercatat stabil. Penjualan Triputra Agro senilai Rp 1,91 triliun, serupa dibandingkan kuartal I–2023.
Triputra Agro membukukan EBITDA Rp 627 miliar tumbuh 36%. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 370,8 miliar pada kuartal I-2024, naik 25,82%. Profitabilitas Triputra Agro tumbuh karena berhasil menekan biaya produksi yang dibuktikan dari penurunan COGS 5% menjadi Rp 1,38 triliun.
Aset Triputra Agro per kuartal I–2024 tercatat senilai Rp13,89 triliun yang menurun 6% dibandingkan kuartal serupa tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi akibat pelunasan pinjaman bank dipercepat.
Karena itu liabilitas Triputra Agro juga tercatat menurun hingga 46% menjadi Rp 2,17 triliun. Sementara ekuitas TAPG tumbuh 9% menjadi Rp 11,72 triliun.
Baca Juga: Simak Kinerja Emiten CPO di tengah Gejolak Tensi Geopolitik Timur Tengah
Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto mengatakan strategi optimalisasi produktivitas pada tahun lalu ditambah transisi cuaca kering ke musim penghujan jadi pendukung pertumbuhan. Triputra Agro optimistis tren pertumbuhan positif masih akan berlangsung sampai akhir tahun.
“Optimalisasi produksi dengan fokus praktik perkebunan terbaik dengan pemanfaatan mekanisasi dan dukungan teknologi telah berperan penting dalam menjaga kinerja operasional Triputra Agro di masa-masa yang menantang,” ungkap Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Selasa (30/04).
Dia menambahkan, awal 2024 masih terasa efek El Nino tahun lalu, namun Triputra Agro berhasil mencatat pertumbuhan operasional positif di awal tahun ini. Karena itu, pihaknya cukup optimistis tren pertumbuhan ini masih bertahan sampai akhir tahun.
“Karena usia rata-rata usia tanaman Triputra Agro juga masih berada di fase puncak. Fokus operasional Triputra Agro adalah peningkatan produktivitas, dan optimalisasi pengendalian biaya,” jelasnya.
Baca Juga: Produksi TBS dan CPO Triputra Agro (TAPG) di Kuartal I 2024 Penuhi 22% Target 2024
Dari sisi volume produksi, pada kuartal I–2024, produksi TBS Triputra Agro sebesar 672 ribu ton, meningkat 9% dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Sementara produksi CPO sebanyak 214 ribu ton yang meningkat 7% dibandingkan kuartal I– 2023, dan produksi Palm Kernel 44 ribu ton, tumbuh 34%. Peningkatan volume produksi yang dicatat Triputra Agro konsisten dengan pertumbuhan yield, dengan OER sebesar 23,73% yang meningkat 0,91 ppts.
Dari sisi permintaan, situasi geopolitik global yang masih sengit diprediksi tidak akan banyak mengubah level harga CPO. Sementara permintaan di dalam negeri berpotensi terus tumbuh berkat kebijakan B35 yang telah dilakukan sejak 2023 yang menyerap ±12 juta ton CPO per tahun.
“Catatan operasional dan keuangan positif yang ditorehkan semakin lengkap dengan capaian aspek berkelanjutan dengan diraihnya sertifikat sawit berkelanjutan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) oleh anak perusahaan Triputra Agro yaitu PT First Lamandau Timber Internasional (FLTI) pada pertengahan akhir Maret 2024. Selain itu, anak perusahaan yang lain yaitu PT Gawi Bahandep Sawit Makmur (GBSM) juga berhasil meraih sertifikat Green Gold Label (GGL),” lanjutnya.
Triputra Agro berkomitmen penuh dalam menjalankan praktik-praktik perkebunan berkelanjutan pada seluruh operasionalnya. Pada 2022, Triputra Agro telah menyusun bertajuk New TAPG Journey of TAPG Sustainability sebagai kerangka kerja berkelanjutan dalam mendukung 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News