kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun, Triputra Agro Persada (TAPG) Kantongi Laba Rp 1,60 Triliun, pada 2023


Rabu, 13 Maret 2024 / 05:35 WIB
Turun, Triputra Agro Persada (TAPG) Kantongi Laba Rp 1,60 Triliun, pada 2023
ILUSTRASI. Perkuat kinerja, Triputra Agro Persada (TAPG) resmikan pabrik kelapa sawit baru di Kalimantan Tengah. Turun, Triputra Agro Persada (TAPG) Kantongi Laba Rp 1,60 Triliun, pada 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kelapa sawit milik milik konglomerat TP Rachmat yaitu PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan penurunan kinerja di tahun 2023.

Melansir keterbukaan informasi BEI, Triputra Agro Persada mencatatkan laba bersih  Rp 1,60 triliun pada 2023. Laba tersebut anjlok 46,05% secara tahunan, dari yang sebelumnya sebesar Rp 2,98 triliun di tahun 2022.

Penurunan laba tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan Triputra Agro Persada yang merosot 10,91% menjadi Rp 8,32 triliun pada 2023. Pada 2022, pendapatan usaha TAPG tercatat sebesar Rp 9,34 triliun.

Baca Juga: Tahun Ini, Triputra Agro Persada (TAPG) Siapkan Capex Rp 669 Miliar

Jika dirinci, penjualan produk kelapa sawit TAPG sebesar Rp 8,30 triliun, turun dari Rp 9,31 triliun sepanjang tahun 2022.

Sementara, penjualan produk karet sebesar R p23,29 miliar di tahun 2023, turun dari tahun sebelumnya Rp 26,19 miliar.

Corporate Secretary Triputra Agro, Joni Tjeng mengatakan, penurunan kinerja TAPG pada tahun 2023 dipengaruhi oleh tiga hal utama.

 

Pertama, harga komoditas yang mencapai titik tertinggi di tahun 2022, kini tengah mengalami koreksi seiring pergerakan harga komoditas global.

Akibatnya, harga jual produk Perseroan pun tertekan.

Baca Juga: Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Merosot 46,05% di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kedua, adanya peningkatan harga energi akibat kondisi geopolitik global. Akibatnya, perseroan mengalami peningkatan biaya produksi, khususnya yang disebabkan oleh peningkatan harga pupuk.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×