Laba Samindo Resources (MYOH) Tumbuh 57% pada Semester I-2025, Ini Strateginya

Senin, 08 September 2025 / 14:16 WIB

ILUSTRASI. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mencatat laba bersih sebesar US$ 8,8 juta, naik 57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa pertambangan batubara, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mencatat laba bersih sebesar US$ 8,8 juta, naik 57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba ditopang efisiensi biaya, penurunan beban operasional, serta dampak positif dari pergerakan kurs. Adapun, pendapatan konsolidasi Samindo justru turun 6% menjadi US$ 79,6 juta akibat berkurangnya volume overburden removal dan jasa sewa kendaraan.

Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki menjelaskan, strategi efisiensi mampu menahan penurunan pendapatan. Beban pokok pendapatan turun 4% menjadi US$ 64,6 juta, terutama karena penghematan biaya ban. Alhasil, laba sebelum pajak naik 35% year on year (yoy) menjadi US$ 11,1 juta.

““Kami terus melakukan optimalisasi biaya, termasuk melalui optimalisasi ban yang terbukti efektif menekan pengeluaran. Di saat yang sama, kami juga berhasil memperpanjang kontrak strategis dengan KIDECO selama lima tahun ke depan, dengan skema tarif baru yang lebih kompetitif dan berbasis harga batubara ICI4,” ujar Zaki dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/9).

Dari sisi operasional, volume pengangkutan batubara (hauling) naik 5% menjadi 11.407 kton, seiring peningkatan ketersediaan truk menjadi 39 unit per hari. Aktivitas pengeboran juga melesat 36% menjadi 16.711 meter.

Untuk bisnis sewa kendaraan, yang sebelumnya tertekan karena pengurangan armada oleh klien utama, Samindo mulai merambah pasar minyak dan gas serta perkebunan guna memperluas portofolio bisnis.

Dari sisi neraca, total aset per Juni 2025 tercatat US$ 219,7 juta, turun tipis 2% akibat depresiasi. Liabilitas berkurang 10% menjadi US$ 43,1 juta berkat pelunasan pinjaman TRJA. Sementara posisi kas dan setara kas naik 10% menjadi US$ 91,3 juta, menandakan likuiditas yang kuat.

“Semester pertama ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap efisiensi, kami mampu menjaga kinerja tetap positif. Kami optimistis menghadapi paruh kedua tahun 2025 dengan fokus pada penguatan operasional, ekspansi pasar, dan tata kelola yang berkelanjutan,” tutup Zaki.