kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Sinar Mas Agro (SMAR) melesat 50% di 2019


Rabu, 08 April 2020 / 12:07 WIB
Laba Sinar Mas Agro (SMAR) melesat 50% di 2019
ILUSTRASI. Pekerja mengepak minyak goreng di Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit PT SMART Tbk, Kawasan Industri Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/6). PT SMART Tbk. menargetkan peningkatan kapasitas produksi tiga pabrik penyulingan sebesar 1000 ton per hari u


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten sawit PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membukukan pertumbuhan laba yang melesat hingga 50,3% year on year (yoy) atau sebesar Rp 898,6 miliar di tahun lalu.

Melansir laporan keuangan SMAR di 2019, kendati labanya melonjak ternyata tidak diikuti dengan hasil penjualannya yang tercatat turun 3,21% menjadi Rp 36,19 triliun dari sebelumnya Rp 37,39 triliun di 2018.

Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food, Pinta S. Chandra menjelaskan kenaikan laba bersih didapat dari laba selisih kurs.

Baca Juga: Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) mengurangi jumlah penerbitan obligasi

"Terutama berasal dari translasi utang berdenominasi mata uang Dolar AS ke Rupiah karena menguatnya mata uang Rupiah terhadap Dolar AS pada 2019. Sedangkan tahun lalu tercatat rugi selisih kurs," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Di sepanjang tahun lalu SMAR mencatatkan untung selisih kurs sebesar Rp 407,14 miliar dari sebelumnya mencatatkan rugi kurs sebesar Rp 632,44 miliar di 2018.

Adapun penjualan yang turun diakui Pinta karena harga CPO yang turun di tahun lalu. Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, di sepanjang 2019 harga jual rata-rata CPO memang menurun sekitar 4%.

Tahun lalu SMAR mencatatkan penjualan domestik dari pihak berelasi sebesar Rp 6,18 triliun sedangkan dari pihak ketiga sebesar Rp 12,01 triliun sehingga total penjualan domestik sebesar Rp 18,2 triliun.

Baca Juga: DPR memilih mengawasi dan memberi masukan dalam penanganan dampak virus corona

Sedangkan penjualan ekspornya baik dari pihak berelasi maupun pihak ketiga masing-masing turun dua digit. Rinciannya, penjualan ekspor dari pihak berelasi sebesar Rp 13,25 triliun turun 11,06% yoy dari sebelumnya Rp 14,84 triliun.

Adapun penjualan ekspor pihak ketiga turun 13% yoy menjadi Rp 17,9 triliun.

Adapun selama 2019 SMAR mencatatkan hasil panen Tandan Buah Segar (TBS) dari tanaman inti Grup masing sebesar 2,22 juta ton.

Baca Juga: Sektor keuangan dan barang konsumen mulai mengangkat IHSG, ini saham penggeraknya

Mengenai komitmen SMAR memasok kelapa sawit ke program B30, Pinta tidak banyak berbicara soal sejauh mana rencana ini direalisasikan. "Perusahaan siap melaksanakan amanat B30 sesuai dengan alokasi yang diberikan oleh pemerintah," kata Pinta.

Adapun untuk prospek di sepanjang 2020, Pinta belum bisa buka-bukaan berapa pertumbuhan penjualan. Namun yang pasti Pinta menyatakan kinerjanya akan sangat tergantung pada harga pasar CPO internasional yang berada di luar kendali perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×