Reporter: Asnil Bambani Amri, Beritajakarta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) tahap pertama rute Lebakbulus-Bundaran HI dipastikan akan memakai sebagian lahan milik Polri.
Jika tahap awal rute Lebakbulus-Bundaran HI desain dasarnya dibuat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), maka untuk tahap kedua rute Bundaran HI-Kota desainnya akan digarap oleh Pemprov DKI.
"Untuk Lebakbulus-HI, kami sepakat dengan Kementerian Keuangan dan Polri untuk memanfaatkan sebagian lahan milik Sekolah Polisi Wanita dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri di Ciputat, untuk dijadikan tempat lansir MRT. Lahan seluas 1,4 hektare itu juga ke depan untuk kepentingan depo dan pengembangan MRT," ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, kemarin (4/6).
Proyek MRT ini akan memakan 144 miliar yen (Rp 16 triliun) dengan komposisi 83,3% dibiayai pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA), sisanya 120 miliar yen menggunakan APBD DKI Jakarta dan APBN .
Fauzi bilang, tahap awal, jalur Lebakbulus-Bundaran HI terdiri dari jalan layang dan terowongan bawah tanah dengan 13 stasiun. Tujuh di antaranya stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah yang terintegrasi dengan moda transportasi seperti bus kota, bus Transjakarta, dan kereta api.
Pembangunan proyek MRT Tahap I koridor Selatan-Utara sepanjang 15,7 km, dari Lebakbulus-Bundaran HI, juga diikuti pekerjaan persiapan pemindahan terminal Lebakbulus, pemindahan Stadion Sepakbola Lebakbulus, pemindahan jaringan utilitas, pelebaran Jalan Fatmawati, dan pembangunan kantor proyek.
"Proyek ini akan memberikan rasa optimistis warga Jakarta terhadap penyelesaian beban transportasi di ibu kota negara ini. Dengan kapasitas daya angkut sekitar 400.000 penumpang per hari, kapasitas layanan transportasi publik di Jakarta akan naik tajam saat MRT beroperasi awal 2016 nanti," terang pria yang akrab disapa Foke itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News