kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lakukan rebranding kawasan timur Jakarta, enam pengembang ini belum tentukan strategi


Selasa, 01 Oktober 2019 / 17:05 WIB
Lakukan rebranding kawasan timur Jakarta, enam pengembang ini belum tentukan strategi
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran Jakarta


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Enam perusahaan pengembang properti, bersatu dalam forum bernama Komite Koridor Timur Jakarta, untuk melaksanakan pembangunan dan re-branding kawasan Bekasi, Cikarang, hingga Karawang, Selasa (2/10).

Bertempat di Menara Batavia, Jakarta Pusat, enam pengembang yang terdiri dari Lippo Group, Jababbeka Group, PT Summarecon Agung Tbk, PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Vasanta, dan PT PP Properti Tbk ini, mengutarakan alasan membuat komite untuk membangun kawasan industri itu.

Direktur PT Jababeka Tbk, Sutedja S. Darmono memaparkan komite ini terjalin dari tukar pikiran dengan sesama pengembang terkait masalah stereotipe atau image di kawasan koridor Timur Jakarta.

Baca Juga: Enam pengembang besar siap membangun kawasan timur Jakarta melalui asetnya

Sebagai kawasan industri, Timur Jakarta kerap mendapat prasangka sebagai daerah yang berpolusi, macet, dan berdebu. Padahal, menurutnya Sutedja, industri yang beroperasi di Timur Jakarta masih masuk dalam kategori industri ringan atau light, sehingga polusi tidak parah. Sementara kemacetan yang terjadi, diakibatkan oleh pembangunan infrastruktur.

"Ke depannya, kemacetan itu nanti akan berakhir seiring selesainya pembangunan infrastruktur tersebut. Nah, terkait image sebagai kawasan industri, yang patut diingat koridor timur itu adalah light to medium industry yaitu kawasan industri yang ringan atau tidak menciptakan polusi seperti daerah industri lainnya. Sehingga sangat nyaman sebagai kawasan hunian," jelas Sutedja kepada awak media di Jakarta Pusat, Selasa (2/10).

Dia mengestimasikan pada awal 2020 mendatang, koridor timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan ini. Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40%.

Baca Juga: Kunjungan wisman ke Indonesia pada Agustus 2019 melonjak 4,83%




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×