Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
Alasan lain yang membuat enam perusahaan ini terjun dalam pengembangan kawasan Timur Jakarta juga, adalah karena daerah tersebut menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB)mencapai Rp 14,8 triliun atau meningkat 5,17% dari 2017.
Setidaknya, lebih dari 60% aktivitas perekonomian nasional disumbang oleh Koridor Timur Jakarta yang 70%ya berpusat di Bekasi-Cikarang.
"Kawasan Koridor Timur Jakarta dengan luas mencapai 10.000 Ha ini, dapat tumbuh menjadi aset properti unggulan yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan pusat bisnis, gaya hidup, destinasi hunian, pusat industri, dan pusat lapangan pekerjaan," tambah CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, Selasa (2/10).
Baca Juga: Bank sentral Australia pangkas suku bunga acuan ke rekor terendah
Saat ditanyakan bagaimana bentuk koordinasi pembangunan yang akan dilancarkan, keenam wakil perusahaan masih belum belum dapat menentukan peran dan arah sinergi dengan pasti.
Sutedja melanjutkan, pihaknya masih akan melakukan perundingan dan penghitungan kembali mengenai besaran nilai kapitalisasi dari proyek tersebut.
"Kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan penghitungan dan lain-lain. Yang pasti, kerjasama ini bersifat mendorong satu sama lain untuk melakukan re-branding dari kawasan Timur Jakarta, bukan hanya persaingan saja," katanya.
Baca Juga: Ini dia, apartemen terbaik dunia yang dibangun orang Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News