Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (31/12/19) di wilayah Jakarta dan sekitarnya sekitarnya hingga Rabu pagi (01/01/20) menyebabkan banjir di sejumlah titik pada wilayah tersebut.
Sebagaimana yang telah dimuat oleh Kompas.com, pasalnya banjir terjadi secara merata di lima kotamadya Jakarta. Tak hanya jalan arteri, hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya juga bahkan berdampak pada lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol.
Baca Juga: Jalan tol dalam kota digratiskan selama 18 jam sebagai kompensasi banjir
Seperti yang telah diwartakan oleh Kontan.co.id (01/01/20) sebelumnya, pengelola jalan tol seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tercatat sempat menutup sejumlah gerbang tol (GT) di lima jalan tol yang meliputi Jakarta-Cikampek, Tol dalam kota, tol JORR Non S, Tol JORR Ulujami-Pondok Aren, dan jalan tol Kunciran-Serpong pada Rabu (01/01/20).
Kondisi yang demikian rupanya berdampak pada kegiatan bisnis operasional pelaku industri jasa transportasi. Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan memperkirakan bahwa sekitar 300-500 unit bus dalam kota tidak bisa beroperasi hari ini (01/01/20).
Padahal, setiap unitnya bisa menyumbang setoran hingga Rp 1,5 juta per harinya. Dengan demikian, dengan asumsi lumpuhnya kegiatan operasional sebanyak 500 unit saja, maka potensi kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai Rp 750 juta dalam sehari.
Untuk gambaran saja, bus dalam kota yang dimaksud terdiri atas bus-bus yang beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti misalnya bus yan beroperasi di rute Cikarang-Depok, Cikarang - Bogor, Cikarang- Kalideres, Bekasi-Depok, Bekasi-Bogor, dan sebagainya.
Lebih lanjut, Kurnia juga mengatakan bahwa banjir yang menimpa Jakarta dan sekitarnya juga mengakibatkan terganggunya jadwal keberangkatan bus antarprovinsi seperti misalnya bus-bus yang memiliki rute Jakarta-Sumatera dan sebagainya.
Pasalnya, selain terkendala lalu lintas yang terdampak banjir, sejumlah penumpang juga tercatat memilih untuk menunda keberangkatannya. Hal ini menyebabkan perusahaan otobus terpaksa menunda jadwal keberangkatan pada hari Rabu (01/01/20) ke hari berikutnya guna meminimalisir kerugian.
Baca Juga: SPBU Shell di Daan Mogot Jakbar terbakar
Oleh karenanya, Kurnia memperkirakan tidak ada potensi kerugian yang signifikan untuk kegiatan operasional bus antarprovinsi.
“Kan kalau bicara rugi itu kalau itu memang keberangkatannya sama sekali dibatalkan, tapi kan ini kalau ini kan bukannya tidak jadi tapi diundur, secara materi itu kan kita tetep ada masukan,” jelas Kurnia kepada Kontan.co.id (01/01/20).
Tak hanya perusahaan otobus, kondisi yang serupa juga dialami oleh emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk. Investor Relations PT Blue Bird Tbk (BIRD) Michael Tene mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya memang berdampak pada terhambatnya kegiatan operasional BIRD.
Michael mengaku belum menghitung potensi kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut. Yang jelas, ia menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya untuk bisa menghadirkan layanan jasa transportasi semaksimal mungkin.
“Kami telah melakukan penyesuaian operasi untuk memastikan layanan Blue Bird tetap hadir, terutama di saat-saat seperti ini,” kata Michael kepada Kontan.co.id (01/01).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News