Reporter: Elvin Gitarosalyn | Editor: Test Test
Jakarta. Bagi operator telepon, masa puasa dan Lebaran ibarat pedang bermata dua. Satu sisi, inilah masa panen raya lantaran jumlah panggilan telepon serta jumlah pengiriman short message service (SMS) meledak ketimbang hari biasa. Namun, di sisi lain, operator bisa terkena sanksi jika mereka tidak becus mengantisipasi lonjakan lalu lintas bicara dan pesan.
Agaknya, persoalan itu sudah mulai membuat para operator berdebar cemas. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), misalnya, memperkirakan trafik panggilan dan pesan selama Ramadan bakal naik lima kali lipat. "Khususnya di tiga provinsi, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Eddy Kurnia, Wakil Presiden Komunikasi Publik dan Pemasaran Telkom, kemarin (1/9). Apalagi, sejak beberapa bulan lalu, TelkomFlexi menggelar berbagai program diskon bagi pelanggan Flexi di tiga provinsi itu.
Perkiraan lonjakan trafik lebih rendah datang dari Guntur S. Siboro, Direktur Pemasaran PT Indosat Tbk. Ia memperkirakan, secara nasional peningkatan trafik SMS naik 2,5 kali lipat dari hari biasa. Lonjakan trafik panggilan hingga lima kali lipat biasanya baru terjadi lima hari menjelang hari raya, khususnya di kawasan pantai utara Jawa. "Di luar kawasan itu, trafik tetap biasa-biasa saja," ujarnya.
Lonjakan trafik ini memang menjadi rezeki bagi operator. Tapi, bisa juga menjadi bumerang. Pasalnya, kalau tidak ada langkah antisipasi, kelebihan trafik bakal menyebabkan layanan pelanggan kurang optimal. Padahal, saat ini, sudah ada aturan soal standar kualitas layanan jasa telekomunikasi yang harus dipatuhi operator.
Jika ternyata banyak pelanggan menemukan operator tak melakukan langkah antisipasi mengatasi lonjakan ini, pemerintah sebagai regulator bakal memberi peringatan keras, bahkan denda. "Kami tidak menutup diri menerima pengaduan langsung dari pelanggan," ujar Gatot S. Dewa Broto, Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Pos dan Telekomunikasi.
Itulah sebabnya, beberapa operator mulai bertindak. Fermi Rianto, General Manager Network Planning PT Exelcomindo Pratama (XL) sejak tiga bulan lalu telah mengantisipasi kemungkinan terburuk. Antara lain, meningkatkan kapasitas trafik SMS dari sekitar 2.500 SMS per detik menjadi tiga kali lipat. "Kami sedang berusaha mempunyai kapasitas pengiriman hingga 9.000 SMS per detik," kata Fermi.
Selain itu, XL juga bakal menambah kapasitas panggilan 1,5 sampai dua kali lipat dari jumlah sekarang sebesar 380 juta panggilan per hari. Caranya, XL akan menambah 40 mobile base transceiver station (BTS) dari total yang sudah ada sebanyak 14.000 BTS. "Kami juga akan memindahkan sebagian kapasitas yang kosong ke beberapa daerah tujuan mudik seperti Bandung atau Yogyakarta," kata Fermi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News