kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lancarjaya Mandiri bangun infrastruktur pertambangan senilai Rp 6 triliun di Jambi


Minggu, 01 Agustus 2021 / 12:09 WIB
Lancarjaya Mandiri bangun infrastruktur pertambangan senilai Rp 6 triliun di Jambi
ILUSTRASI. Lancarjaya Mandiri bangun infrastruktur pertambangan senilai Rp 6 triliun di Jambi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Entitas Anak PP Presisi, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) akan membangun infrastruktur pertambangan di Jambi. Hal ini disampaikan dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pada tanggal 30 Juli 2021 antara LMA dengan PT Putra Bulian Properti (PBP) dan PT Wahana Catur Mas (WCM). 

Penandatangan MoU tersebut dihadiri oleh Direksi LMA, PBP, dan WCM serta dihadiri juga oleh Direksi PP Presisi. LMA merupakan anak perusahaan PP Presisi dengan porsi kepemilikan oleh PP Presisi sebesar 51%.

“MoU ini merupakan langkah awal dari kerjasama pembangunan infrastruktur pertambangan di Jambi yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp 6 triliun yang diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat Jambi”, ujar Rully Noviandar, Komisaris Utama LMA, sekaligus Direktur Utama PP Presisi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (1/8). 

Rully menambahkan, kerjasama pembangunan infrastruktur pertambangan itu akan dikerjakan seluruhnya oleh LMA. Pembangunan itu akan mencakup pembangunan pelabuhan sungai seluas 100 ha, kawasan industri Jambi seluas 2.777 ha serta pembangunan jalan khusus angkutan komoditas sepanjang 90 km. 

Baca Juga: Inilah rekomendasi saham pendatang baru di indeks Kompas100 yang layak dikoleksi

Sebagai tindak lanjut dari penandatangan MoU pada hari ini, LMA, PBP, WCM akan membentuk Tim Kerja yang nantinya bersama-sama akan menganalisa aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis serta bertukar informasi atau data yang mungkin diperlukan guna menunjang studi kelayakan tersebut.

Sebagai informasi, PP Presisi juga tengah gencar untuk memasuki jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan untuk mengoptimalkan asset alat berat dan meningkatkan perolehan pendapatan yang stabil untuk jangka waktu yang panjang. 

Tercatat, hingga Juli 2021, PP Presisi telah mengerjakan dua proyek jasa tambang nikel besar di Indonesia yakni yang bertempat di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay di Halmahera. 

Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh PP Presisi dalam jasa pertambangan mencakup pekerjaan mining development seperti hauling road development, stockyard and pit development, mining infrastrukcture development serta mining services maupun hauling services. 

“Hingga Juni 2021, perolehan kontrak baru PP Presisi mencapai Rp2,8 triliun atau setara dengan 75% dari target RKAP 2021,” tambahnya. 

Lebih lanjut dia bilang kontribusi mining services hingga saat ini mencapai 23% dari total pencapaian kontrak yang diperoleh PP Presisi sampai dengan Juni 2021.  “Kami harapkan, kontribusi tersebut dapat terus meningkat hingga akhir 2021 bahkan menjadi lebih dari 50% pada lima tahun mendatang,” tutupnya.

Selanjutnya: Lebih mudah! Ini cara membuat SIM dari rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×