kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Langkah DGW Group Mendorong Penguatan Sektor Pangan Nasional


Senin, 07 Oktober 2024 / 15:41 WIB
Langkah DGW Group Mendorong Penguatan Sektor Pangan Nasional
DGW Group mendorong penguatan sektor pangan nasional, terutama di tengah tantangan krisis pangan global


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Delta Giri Wacana (DGW Group) turut mendorong penguatan sektor pangan nasional, terutama di tengah tantangan krisis pangan global yang semakin mendesak. 

Ketidakstabilan pasokan pangan, yang dipicu oleh perubahan iklim, ketergantungan pada impor, serta konflik geopolitik, semakin mengancam ketersediaan pangan di berbagai negara. 

Data terbaru dari World Bank menunjukkan bahwa hingga September 2024, sebanyak 16 negara telah menerapkan 22 larangan ekspor pangan, dan 8 negara lainnya menerapkan tindakan pembatasan ekspor.

Baca Juga: Harga Bawang Merah dan Tomat Anjlok, Badan Pangan Nasional Siapkan Langkah Ini

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah kebutuhan bahan baku pestisida dan pupuk yang tinggi. Laporan Euromonitor mencatat bahwa nilai impor bahan baku pestisida di Indonesia meningkat sebesar 2,8%, mencapai Rp 8 triliun pada tahun 2023. 

Kenaikan harga bahan baku ini disebabkan oleh gangguan rantai pasok dan peningkatan biaya produksi pasca pandemi Covid-19. 

Sementara itu, impor bahan baku pupuk tumbuh sebesar 7,4% dengan nilai mencapai Rp 30,2 triliun pada tahun yang sama, juga terpengaruh oleh situasi global dan permintaan yang belum pulih sepenuhnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, DGW Group telah mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi industri agro input nasional. Perusahaan ini membangun pabrik karbamasi dengan kapasitas awal produksi 3.300 ton per tahun, yang direncanakan meningkat menjadi 7.000 ton per tahun. 

Baca Juga: Apresiasi Gnetion, GIAS Group Dorong Aplikator untuk Terus Berkembang

"Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan memenuhi kebutuhan pasar domestik, serta membuka peluang untuk ekspor," tulis DGW Group dalam siaran pers seperti dikutip Senin (7/10).

Selain itu, dukungan pemerintah juga terlihat dalam upaya mengurangi ketergantungan pada produk impor. Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik amonium nitrat untuk mengurangi ketergantungan impor yang mencapai 21 persen dari total kebutuhan industri.

DGW Group juga berkomitmen untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produk-produk agro inputnya. 

Selanjutnya: Mulai Bulan Ini Dana Pensiun Tidak Bisa Dicairkan Sebelum 10 Tahun

Menarik Dibaca: Tips Mengubah Tampilan MacBook Seperti Laptop Biasa, Tanpa Instal Windows

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×