Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daewoong Pharmaceutical mengumumkan telah mengajukan New Drug Application (NDA) untuk Fexuprazan, obat baru untuk penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
Proses pengajuan NDA berlangsung tepat hari ini Senin (28/3) ke beberapa negara seperti, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Adapun proses pengajuan berlangsung d ari Februari hingga pertengahan Maret, dengan data penelitian tambahan yang diperlukan oleh masing-masing negara.
CEO Daewoong Pharmaceutical, Jeon Sengho mengungkapkan, jika obat kimia baru yang dikembangkan oleh Daewoong ini merupakan penyerahan NDA pertama ke luar negeri sejak peluncuran bisnisnya di luar negeri.
Baca Juga: Total penjualan erythropoietin (EPO) Daewoong Infion melampaui Rp 100 miliar di 2020
"Pada akhir Februari lalu, Daewoong Pharmaceutical mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan menambahkan data stabilitas yang dibutuhkan oleh Indonesia berdasarkan data klinis Korea," ujarnya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin(28/3).
Ia melanjutkan, ukuran pasar obat antiulceran di Indonesia diperkirakan sekitar KRW 215 miliar atau setara Rp 2,5 triliun. Total ukuran pasar farmasi Indonesia adalah sekitar KRW 15,4 triliun atau setara Rp 180 triliun sebagaimana tercatat pada IMS Global 2020.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar farmasi inti di antara negara-negara ASEAN. Hal ini ditambah pula dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta, yang merupakan terbesar keempat di dunia, memiliki daya jualnya diperkirakan cukup tinggi.
“Dimulai dengan penyerahan NDA ke tiga negara yang merupakan pasar inti ASEAN, dan peluncuran produk di Korea pada tahun 2022, kami berencana menyasar pasar global dengan cepat," sambung Jeon Sengho.
Ia berkata, pengajuan NDA tambahan dijadwalkan tahun ini, dan pengembangan sedang berlangsung seperti yang direncanakan di China dan AS. Daewoong Pharmaceutical juga akan mendorong Fexuprazan menjadi produk terbaik dan pemimpin global di kelasnya.
Fexuprazan sudah memperoleh lisensi di Korea Selatan pasa Desember lalu dan menandatangani kontrak ekspor teknologi senilai total KRW 1,1 triliun atau sekitar Rp 12,8 triliun. Hal ini juga menetapkan produk Fexuprazan sebagai produk tunggal di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Amerika Latin.
Jeon Sengho mengatakan jika Fexuprazan merupakan obat baru terbaik di kelasnya untuk GERD. Bahan tersebut menjadi P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker) yang secara reversibel menghambat pompa proton yang mengeluarkan asam lambung di dinding lambung.
Baca Juga: Daewoong Pharmaceutical rencanakan pasok 80.000 test kit COVID-19 di Indonesia
Fexuprazan terbukti melalui uji klinis memiliki efek cepat bertahan lama, karena tidak memerlukan proses aktivasi, tidak seperti obat Proton Pump Inhibitor (PPI) konvensional.
Selain itu, berkat waktu paruhnya yang panjang, Fexuprazan segera meredakan gejala heartburn (rasa seperti terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah) sejak tahap awal pemberian, terlepas dari siang dan malam, dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Dalam data klinis fase 3 yang diterbitkan oleh American Gastroenterological Association tahun lalu, Fexuprazan menunjukkan kesembuhan dari gejala heartburn pada pasien tiga kali lebih banyak daripada esomeprazole, komponen kunci PPI, ketika diberikan kepada pasien dengan gejala parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
