Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kendaraan niaga Jepang memasuki fase konsolidasi strategis menyusul pengumuman merger antara dua produsen besar, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corp dan Hino Motors Ltd.
Kolaborasi yang diinisiasi oleh dua raksasa otomotif dunia Toyota Motor Corporation dan Daimler Truck Holding AG ini akan melahirkan sebuah perusahaan induk baru yang direncanakan mulai beroperasi pada April 2026, sekaligus bersiap melantai di Bursa Efek Tokyo.
Merger dilakukan dalam posisi setara, dengan masing-masing pihak membawa kekuatan teknologi, jaringan produksi, serta pengalaman panjang di sektor kendaraan komersial. Nantinya, entitas baru akan menjadi pemilik penuh Mitsubishi Fuso dan Hino, dengan Toyota dan Daimler masing-masing menggenggam 25% saham.
Langkah ini menjadi respons terhadap tantangan struktural yang dihadapi industri kendaraan niaga, mulai dari stagnasi pasar domestik, ketatnya persaingan global, hingga tekanan transisi menuju kendaraan rendah emisi.
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Resmikan Diler PT DIPO Internasional Pahala Otomotif di Teluk Kuantan
Dalam pernyataan resminya, CEO Mitsubishi Fuso sekaligus CEO terpilih perusahaan induk, Karl Deppen, menegaskan bahwa penggabungan ini ditujukan untuk memperkuat posisi bisnis di kawasan Asia-Pasifik dan global.
“Dengan menyatukan kekuatan dan kompetensi, kami menciptakan platform baru yang siap memenuhi kebutuhan transportasi masa depan, dari efisiensi logistik hingga netralitas karbon,” ujar Deppen dalam keterangannya, dikutip Minggu (15/6).
Adapun perusahaan induk akan berbasis di Tokyo dan menaungi lebih dari 40.000 karyawan. Entitas ini akan berfokus pada pengembangan teknologi CASE (Connected, Autonomous, Shared, Electric), termasuk solusi berbasis hidrogen, yang selama ini menjadi fokus R&D masing-masing perusahaan.
CEO Daimler Truck, Karin Radstrom, menyebut integrasi ini sebagai langkah krusial dalam mempercepat dekarbonisasi industri transportasi. “Skala akan menjadi kunci untuk mempercepat transformasi teknologi. Merger ini memberi kami keunggulan itu,” katanya.
Baca Juga: Hino Motors Akui Penipuan Emisi di AS, Didenda US$1,6 Miliar
Secara industri, konsolidasi ini diperkirakan akan mengubah peta persaingan truk di Jepang, yang kini terpolarisasi antara aliansi Fuso-Hino dan Isuzu-UD Trucks, setelah UD resmi berada di bawah kendali Volvo Group. Dengan lanskap domestik yang semakin padat dan ekspansi pemain China di pasar negara berkembang, efisiensi dan sinergi menjadi kebutuhan mendesak.
CEO Hino, Satoshi Ogiso, menekankan bahwa penggabungan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga soal penyatuan visi jangka panjang. “Kami percaya sinergi budaya dan sumber daya akan memperkuat kemampuan kami dalam menciptakan nilai baru bagi pelanggan dan masyarakat,” ujarnya.
Proses merger saat ini tengah menunggu persetujuan dewan direksi, pemegang saham, serta regulator terkait. Namun, jika tak ada aral, penggabungan ini akan menjadi salah satu langkah paling signifikan dalam sejarah industri kendaraan niaga Jepang.
Selanjutnya: PTPP Raih Kontrak Rumah Sakit Vertikal di Riau senilai Rp 663,2 miliar
Menarik Dibaca: Kenali Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Asam Urat di Usia Muda Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News