kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Larangan ekspor bijih mineral 2014 bisa tertunda


Rabu, 25 September 2013 / 15:14 WIB
Larangan ekspor bijih mineral 2014 bisa tertunda
ILUSTRASI. GoTo Gojek Tokopedia berharap sinergi antar layanan dan penetrasi pasar di Asia akan kerek kinerja


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia diproyeksikan akan menunda aturan larangan ekspor bijih mineral tambang yang rencananya berlaku tahun 2014. Sebab, jika hal tersebut dilakukan, maka akan muncul mengkhawatirkan tingginya pengangguran di daerah penghasil bijih mineral tambang.

Pendapat ini disampaikan oleh Jim Lennon, konsultan komoditas Macquarie Group Ltd kepada Bloomberg. "Saya tidak berharap Indonesia melarang ekspor bijih tahun depan," kata Lennon di Buletin Asian Conference Nickel Metal di Jakarta hari ini, Rabu (25/9).

Indonesia berusaha meningkatkan nilai ekspor komoditas dan memperkuat kontrol terhadap harga komoditas. Sebelumnya, negara memiliki rencana untuk melarang ekspor bijih, termasuk nikel dan bauksit, kecuali bagi perusahaan tambang yang sudah memiliki smelter atau berencana membikin smelter.

"Menjelang pemilu yang dilakukan pada April 2014, sulit membayangkan pemerintah menciptakan pengangguran massal di Sulawesi dan Kalimantan," jelas Lennon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×