Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal mengadakan lelang pengadaan satelit multifungsi pemerintah melalui Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi (BP3TI). Hingga saat ini, proses pengadaan satelit tersebut masih sampai pada tahap kajian pasar yang ditargetkan selesai pada Mei 2018 mendatang. Rencana periode kerjasama tersebut berlangsung selama 15 tahun.
Sejatinya, pengadaan satelit internet berkecepatan tinggi ini merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, dengan adanya proyek tersebut, pihaknya ingin memberikan pelayanan akses komunikasi broadband pada wilayah-wilayah yang menjadi kewajiban pelayanan universal atau Univeral Service Obligation(USO). Kawasan tersebut merupakan wilayah yang belum terlayani dan tidak terjangkau oleh layanan broadband terestrial.
Menurut Rudiantara, hingga saat ini, pembahasan terkait lelang tersebut masih sampai pada tahap verifikasi pasar. "Sekarang sedang verifikasi dari segmen pasar pendidikan dan kebudayaan. Jadi pasarnya di mana, sekolahnya di mana, posisi GPS. Setelah itu masuk pradesain," ungkapnya kepada media beberapa waktu lalu.
Apabila semua tahapan tersebut selesai dan dokumen sudah siap, pada kuartal II-2018 nanti, proses pelelangan tersebut sudah bisa dimulai. Dengan begitu, pada akhir 2018 sudah bisa diputuskan siapa pemenangnya.
Dhia Anugerah Febriansa, Direktur Infrastruktur BP3TI, menjelaskan, proyek ini menyasar perusahaan produsen satelit dunia yang memiliki kompetensi membuat high throughput satellite (HTS). Jadi tidak terbatas pada perusahaan yang merupakan operator satelit berskala dunia.
"Tidak hanya produsen satelit dunia, penyelenggara jaringan satelit lokal yang memiliki kompetensi melaksanakan operasi dan maintenance satelit juga diharapkan sebagai mitra," ujarnya saat dihubungi KONTAN, Kamis (25/1).
Terkait nilai investasi proyek satelit tersebut, pria yang akrab disapa Odi itu belum bisa menyebutkan secara detail. "Nilai pagu pastinya masih dihitung ulang saat ini," kilahnya.
Sementara itu PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Indosat Ooredoo Tbk, menyatakan tertarik megikuti lelang proyek satelit mutifungsi tersebut. "Kami sebagai operator satelit tentunya berniat, tetapi kami masih mengkaji," aku Anggarini Surjaatmadja, Direktur Strategi dan Korporasi PT Pasifik Satelit Nusantara saat dihubungi KONTAN, Kamis (25/1).
Perusahaan yang akan meluncurkan satelit baru bernama PSN VI itu sudah menantikan pengumuman lelang tersebut dari pemerintah.
Joy Wahjudi, Presiden Direktur PT Indosat Oredoo Tbk, menyuarakan hal senada. Emiten berkode saham ISAT di Bursa Efek Indonesia tersebut juga berminat menjadi peserta lelang satelit internet berkecepatan tinggi ini. "Selama menguntungkan, pasti akan ikutan," sebut Joy kepada KONTAN, Kamis (25/1).
Meski demikian, hingga saat ini Indosat Ooredoo belum melakukan kajian. Dan memang Kementerian Kominfo belum memaparkan lebih detail terkait lelang tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News