kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LEN membidik proyek rel LRT Rp 5 triliun


Senin, 28 November 2016 / 11:15 WIB
LEN membidik proyek rel LRT Rp 5 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perusahaan elektronika PT LEN Industri optimistis menyambut bisnis tahun depan. Perusahaan pelat merah ini memproyeksikan bisa tumbuh lebih baik seiring gencarnya pembangunan sarana transportasi kereta api.

LEN menargetkan mengantongi pendapatan Rp 2,7 triliun tahun depan atau naik 22,7% ketimbang target pendapatan tahun ini yang senilai Rp 2,2 triliun. Sampai September 2016, LEN membukukan pendapatan Rp 2 triliun.

Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan elektronika, seperti sistem sinyal kereta api ini, membidik kontrak dari proyek kereta ringan atau dikenal Light Rapid Transit (LRT) dan proyek-proyek perkeretaapian yang lain.

Saat ini, LEN tengah mengikuti tender LRT Jabodetabek dan proses pra kualifikasi (PQ) LRT Jakarta.  Di samping itu, LEN mengejar proyek persinyalan untuk kereta api di Sulawesi dan Kalimantan. "Total kontrak persinyalan untuk enam paket proyek LRT Jabodetabek sekitar Rp 5 triliun," kata Direktur Utama Len, Zakky Gamal Yasin, Jumat (25/11) pekan lalu.

Dari proyek transportasi tersebut, LEN membidik kontrak senilai Rp 5 triliun.  Senilai Rp 2 triliun kontrak baru, dan Rp 3 triliun kontrak carry over tahun ini. Adapun sebelas bulan tahun ini, LEN telah mendapat kontrak Rp 4 triliun.  Senilai Rp 2 triliun dari LRT Palembang yang digarap oleh PT Waskita Karya Tbk.  

Untuk proyek LRT di Palembang, LEN telah meneken kontrak akhir pekan lalu. Zakky mengungkapkan, cakupan pengerjaan proyek meliputi sistem persinyalan, telekomunikasi, substation, power rail, OCC and SCADA, trac, platform screen door, sistem engineering, ticketing system serta signal depo.

Selain untuk LRT, LEN mendapat kontrak persinyalan untuk proyek Automatic People Mover System (APMS) dengan nilai Rp 600 miliar. Kontrak lain yang telah diboyong LEN berasal dari proyek perhubungan senilai Rp 750 miliar. "Sekarang kami kerjasama dengan Korea untuk APMS. Ke depan, kami akan bekerjasama dengan perusahaan lokal seperti BUMN," terang Zakky.

Untuk meningkatkan kapasitas perusahaan, LEN akan mengembakan teknologi dengan menyiapkan dana 2,5%-5% dari total pendapatan sebagai belanja modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×