Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) terus mengejar target operasi dari dua pabrik pemurnian atau smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Emiten kongsi dari Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir tersebut, saat ini telah mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka melalui PT ESG New Energy Material (PT ESG).
Menurut GM Corporate Communications MDKA Tom Malik, pada Kuartal I-2025, PT ESG telah memproduksi 4.569 ton dan menjual 2.184 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Baca Juga: Merdeka Battery Materials (MBMA) Kantongi Pendapatan US$ 1,84 Miliar pada 2024
"PT ESG, menargetkan produksi sebesar 25.000 ton MHP (Nickel Matte) per tahun," ungkap Tom saat dihubungi Kontan, Kamis (08/05).
Adapun, dalam catatan Kontan, smelter HPAL kedua mereka yang digerakan melalui PT Meiming New Energy Material (PT Meiming) juga ditargetkan bisa memproduksi 25.000 ton MHP (Nickel Matte) per tahun.
"(PT Meiming) sedang dalam tahap commissioning dan telah memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) pada April 2025," tambahnya.
Sedangkan smelter HPAL ketiga mereka, yang digerakan melalui PT Sulawesi Nickel Cobalt (PT SLNC), saat ini sedang dalam tahap konstruksi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Baca Juga: Grup Merdeka (MDKA & MBMA) Bersiap Memanen Hasil Ekspansi Emas dan Nikel
"Konstruksi (smelter) dimulai pada bulan Januari 2025 dan diakhir kuartal I-2025 progres mencapai 14,35%; PT SLNC ditargetkan commissioning pada pertengahan 2026," ungkapnya.
Terkait produksi, PT SLNC akan memiliki kapasitas terpasang sebesar 90.000 ton nikel per tahun di MHP.
Dalam laporan kinerja kuartal pertama tahun ini, Kamis (08/05), MBMA melaporkan bahwa progres 14,35 persen PT SLC tersebut termasuk untuk pengadaan mesin, konstruksi pondasi untuk peralatan utama, dan penyelesaian pembebasan lahan untuk Feed Preparation Plant (FPP).
Karena masih menunggu operasional dari dua HPAL lainnya, Tom bilang target produksi MHP tahun ini paling tinggi berada di angka 30 ribu ton.
"Sementara, target produksi MHP 25.000 hingga 30.000 ton untuk 2025," katanya.
Baca Juga: Ini Faktor Pendorong Kinerja Positif Merdeka Battery Materials (MBMA) pada 2024
Selanjutnya: RUPS dan Aksi Korporasi BUMN Non-Tbk Ditunda, Begini Penjelasan Danantara
Menarik Dibaca: DANA & Ant International Targetkan 5.000 UMKM Perempuan Belajar Bisnis hingga AI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News