Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT PLN (Persero) membuktikan janjinya untuk mengamankan pasokan listrik selama masa Lebaran tahun ini. Bahkan, beban listrik yang digunakan masyarakat cenderung turun 30%-65% saat liburan hari raya ketupat.
Direktur Operasi Jawa Bali I.G.A Ngurah Adnyana mencatat penurunan beban listrik terbesar terjadi pada hari H lebaran atau 10 September dan 11 September 2010.
"Saat Lebaran beban turun 65% di siang hari dari biasanya 16.865 MW menjadi 7.700 MW. Lalu saat malam hari turun sekitar 30% dari biasanya 17.896 MW menjadi 6.300 MW. Sementara kapasitas daya sistem Jawa Bali sekitar 22.000 MW," kata Adnyana usai acara halal bihalal di Kantor Pusat PLN, Selasa (14/9).
Menurutnya, faktor utama yang menyebabkan turunnya beban listrik tersebut karena pelanggan industri menghentikan operasi akibat hari libur karyawan. Selain itu, banyak pertokoan di pusat perbelanjaan juga tutup selama Lebaran.
Adnyana juga mencatat, pada H-1 Lebaran beban listrik sebenarnya sudah mulai turun. Dengan 8.978 MW di siang hari dan 12.051 MW saat malam tiba. Pada H+1 beban juga masih rendah diangka 8.220 MW saat siang hari dan 11.520 saat malam hari. "Namun, sekarang sudah mulai naik lagi karena karyawan sudah masuk kerja," katanya.
Sementara GM PLN Disjaya Purnomo Willy menambahkan, beban listrik diwilayah Jabodetabek relatif aman selama Lebaran. Ia mencatat, pada hari biasa beban listrik yang ditanggungnya sebesar 5.500 MW, namun saat Lebaran turun menjadi sekitar 3.300 MW.
"Kejadian luar biasa tidak ada, semua lancar. Paling hanya saat ada hujan angin yang kencang beberapa hari lalu. Di Menteng itu banyak pohon tumbang, untungnya tidak sampai mengenai jaringan listrik kami," jelas Willy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News