kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Libur Lebaran, penumpang KRL diproyeksi capai 400.000 akhir pekan ini


Sabtu, 15 Mei 2021 / 06:32 WIB
Libur Lebaran, penumpang KRL diproyeksi capai 400.000 akhir pekan ini
ILUSTRASI. Sejumlah penumpang berada di dalam rangkaian KRL saat berhenti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan pergerakan penumpang KRL akan meningkat hingga 300.000 sampai dengan 400.000 per hari pada Sabtu (15/5) dan Minggu (16/5). Hal ini disampaikannya saat meninjau Stasiun Manggarai, Jumat (14/5).

Angka proyeksi tersebut meningkat dibandingkan Jumat (14/5). Pada Jumat (14/5) tercatat sekitar 200.000 pergerakan penumpang KRL. Angka penumpang hari ini menurun dibandingkan masa normal sebelum berlakunya pengetatan pengendalian transportasi yakni pada 13 April yaitu sebanyak 368.805 orang.

Melihat perkiraan ini, Budi meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengawal protokol kesehatan dan pembatasan penumpang yang berlaku.

“Untuk mengantisipasi kepadatan itu, Saya meminta kepada PT KCI untuk benar-benar mengawal protokol kesehatan dan pembatasan kapasitas maksimal penumpang. Petugas perlu ditambah dan lakukan dengan profesional,” kata Budi dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Selama libur Idul Fitri 12-15 Mei, KRL Jabodetabek beroperasi pukul 04.00-20.00 WIB

Tak hanya itu, Budi juga meminta untuk mengintensifkan pengecekan kesehatan secara acak menggunakan rapid tes antigen di sejumlah stasiun keberangkatan  yang berpotensi mengalami penumpukan penumpang.

Pada Jumat (14/5) Budi melakukan tinjauan ke Stasiun Manggarai dan Pelabuhan Kaliadem untuk memastikan pergerakan penumpang di kawasan Jabodetabek, yang termasuk wilayah aglomerasi, tetap terkendali. 

Menurutnya, protokol kesehatan di kawasan aglomerasi harus benar-benar diterapkan dengan baik, termasuk pelaksanaan pengecekan kesehatan secara acak menggunakan rapid antigen.

Untuk mengendalikan pergerakan transportasi di kawasan aglomerasi, Budi meminta kepada pemerintah daerah di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung dan Makasar untuk melakukan pemetaan lokasi yang kemungkinan terjadi kepadatan untuk mencegah potensi terjadi penyebaran Covid-19.

“Pergerakan transportasi di aglomerasi memang diperbolehkan, tetapi protokol kesehatan harus tetap dijaga dan jangan sampai terjadi kerumunan yang tidak terkendali,” jelas Budi. 

Selanjutnya: Dievaluasi, stasiun Tanah Abang ditutup pukul 15.00-19.00, penumpang boleh transit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×