kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liburan panjang pekan ini mendongkrak okupansi Hotel Santika dan Dafam


Kamis, 29 Oktober 2020 / 17:11 WIB
Liburan panjang pekan ini mendongkrak okupansi Hotel Santika dan Dafam
ILUSTRASI. Libur panjang di pekan ini menjadi sentimen positif bagi perusahaan pengelola jaringan hotel di tengah pandemi corona.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang disertai cuti bersama memungkinkan masyarakat mendapat libur panjang sepanjang pekan ini. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi perusahaan pengelola jaringan hotel di tengah tantangan bisnis selama masa pandemi Covid-19.

CEO Dafam Hotel Management Andhy Irawan mengatakan, libur panjang pekan ini sangat membantu peningkatan okupansi jaringan hotel Dafam di berbagai kota. Hanya memang kenaikan tersebut belum bisa menyamai capaian pada saat kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.

“Rata-rata kenaikan tingkat huniannya 25%--30%. Kondisi kalau normal kebanyak hotel kami akan penuh tingkat huniannya,” ungkap dia, Kamis (29/10).

Oleh karenanya, ia menilai bahwa peningkatan jumlah pengunjung hotel Dafam di masa libur panjang kali ini tidak begitu signifikan, sehingga tidak bisa menambal kerugian yang diderita Dafam Hotel Management selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Jumlah pengunjung tempat wisata di Bandung melonjak saat libur panjang

Terlepas dari itu, Dafam Hotel Management tetap melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur panjang pekan ini. Persiapan tersebut menitikberatkan pada penerapan protokol kesehatan yang ketat di seluruh hotel Dafam di Indonesia. “Kami juga ada beberapa paket promo staycation dan lain-lain,” imbuh Andhy.

Setali tiga uang, Santika Indonesia Hotel and Resorts juga mendapat dampak positif dari adanya hari libur dan cuti bersama sepanjang pekan ini.

General Manager Business Development and Marcomm Department Santika Indonesia L Sudarsana menyampaikan, peningkatan okupansi Hotel Santika marak terjadi di daerah-daerah luar Jakarta. Misalnya, Semarang, Yogyakarta, atau Malang.

Potensi bertambahnya okupansi hotel Santika selama liburan juga terlihat. Sudarsana memberi contoh, Hotel Santika di Semarang selama masa pandemi memiliki tingkat okupansi sekitar 30%--40%. Begitu liburan panjang tiba, terdapat potensi tingkat okupansi Hotel Santika di sana menjadi di kisaran 80%.

“Lumayan efek liburan ini, terutama buat hotel-hotel kami di daerah,” kata dia, Kamis (29/10).

Namun, Sudarsana juga menyadari bahwa kenaikan okupansi hotel saat ini belum cukup untuk menutupi kerugian atau penurunan pendapatan Santika Indonesia Hotel and Resort akibat dampak pandemi Covid-19.

Dia pun menilai, kondisi seperti ini memang di luar kendali. Terlebih lagi, bisnis hotel sangat tergantung dari pergerakan manusia di luar rumah. Sebagaimana diketahui, aktivitas warga selama masa pandemi dibatasi berkat kebijakan PSBB yang berlaku di seluruh Indonesia.

“Nasib bisnis hotel ini tergantung dari kelanjutan kebijakan pemerintah. Yang bisa kami lakukan adalah tetap memberikan pelayanan terbaik dengan penerapan protokol kesehatan ketat bagi karyawan dan tamu,” ujar Sudarsana.

Pihak Santika Indonesia Hotel and Resort pun tetap menebar berbagai promo selama masa pandemi Covid-19, bukan hanya saat masa libur panjang sekarang.

“Kami pernah menggelar promo bayar sekarang, stay di hotelnya bisa kapan saja. Itu bisa berdampak positif ke arus kas kami,” imbuh Sudarsana.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 meminta Pemda membatasi tingkat kapasitas kunjungan di lokasi wisata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×