Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Saat ini PT Logindo Samudramakmur Tbk tengah harap-harap cemas. Perusahaan penyedia kapal pendukung lepas pantai ini tengah bersaing dengan kompetitornya untuk memenangkan dua tender kontrak jasa minyak dan gas (migas).
Dua tender yang dimaksud adalah proyek dari Eni SpA di Muara Bakau senilai US$ 153 juta, selama tiga tahun dan proyek dari Chevron terkait Indonesian Deepwater Development (IDD) senilai US$ 96 juta selama lima tahun.
Proyek Eni SpA membutuhkan tiga kapal, yang terdiri dari kapal berukuran 16.000 horsepower (HP), 12.000 HP dan satu platform supply vessel (PSV). Sementara dalam proyek Chevron, butuh sekitar tiga kapal juga. "Mungkin sekitar satu atau dua bulan lagi baru diputuskan. Ini kami masih menunggu dan bersaing dengan kompetitor lain," aku Sundap Carulli, Direktur Keuangan Logindo Samudramakmur kepada KONTAN, Kamis (7/8).
Meski belum pasti menjadi pemenang tender, Logindo sudah menyiapkan skenario jika terpilih sebagai pelaksana dua kontrak tersebut. Perusahaan berkode saham LEAD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan belanja tiga hingga empat kapal baru. Asal tahu saja, jumlah kapal yang akan dibeli tersebut bertambah dari rencana semula yang hanya akan berbelanja dua kapal saja pada semester II-2014.
Untuk merealisasikan rencana belanja kapal, Logindo bakal mengandalkan pinjaman dari perbankan asing. Perusahaan ini belum bisa menyebutkan jumlah utang baru yang ingin mereka dapatkan. Hanya, sebelumnya manajemen Logindo pernah menyebutkan jika akan menambah pinjaman bank sekitar US$ 28 juta pada tahun ini.
Sundap mengaku upaya mencari dana segar bukan perkara sulit bagi perusahaannya. "Selama ini perbankan di Singapura seperti UOB dan DBS justru bersikap terbuka dengan menawarkan pinjaman untuk pembelian kapal. Jadi saya memperkirakan tak sampai sebulan proses peminjaman sudah bisa diselesaikan," beber Sundap.
Sebelumnya, Sundap menyebutkan tak cuma mengincar dua tender kontrak migas melainkan lima kontrak. Selain Eni SpA, empat kontrak lain adalah Premier Oil untuk perpanjangan kontrak senilai US$ 10 juta dan CNOOC dengan nilai US$ 3 juta–US$ 4 juta. Ada juga tender dari ConocoPhilips dan Santos.
Sepanjang semester I-2014, Logindo membukukan pendapatan US$ 36,64 juta, atau meningkat 46,62% dari pendapatan pada semester I-2013 yang sebesar US$ 24,99 juta. Sementara dari sisi pencapaian laba bersih, perusahaan ini mengantongi laba bersih US$ 11,98 juta, atau tumbuh 66,16% dari torehan pada periode yang sama tahun 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News