kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Logindo Samudramakmur (LEAD) belum berencana naikkan tarif sewa


Minggu, 12 Agustus 2018 / 16:45 WIB
Logindo Samudramakmur (LEAD) belum berencana naikkan tarif sewa
ILUSTRASI. PENCATATAN SAHAM LOGINDO


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di semester I-2018, pendapatan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) turun secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu dari US$ 13,97 juta pada menjadi US$ 12,78 juta. Perusahaan juga masih mencatat kenaikan rugi dari US$ 4,65 juta menjadi US$ 5,19 juta.

Sekretaris Perusahaan LEAD Adrianus Iskandar mengatakan, saat ini utilisasi kapal perusahaan masih harus ditingkatkan. Agar bisa meningkatkan utilisasi kapal itu, LEAD belum berencana meningkatkan tarif sewa kapal.

Dia juga mengatakan kecenderungan industri perkapalan untuk keperluan minyak dan gas seperti itu. "Untuk menaikan tarif harus dilihat ketersediaan kapal di Indonesia. Saat ini masih banyak perusahaan yang kapal-kapalnya belum ter-utilisasi optimal sehingga mereka lebih fokus kapalnya kerja dibanding kenaikan tarif sewa," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jum'at (10/8).

Padahal, mengutip Bloomberg rata-rata harga minyak WTI cenderung naik dibandingkan Desember 2017. Misalnya dari sekitar US$ 60/bbl saat ini sudah US$ 67,67/bbl. Tapi kata Adrianus, saat ini permintaan masih belum ada tanda-tanda kenaikan yang signifikan.

Karenanya, LEAD masih berhati-hati dalam mencari kontrak baru. Sebab jika perusahaan memgambil kontrak murah dengan jangka waktu yang panjang, ketika tarif sewa naik, maka perusahaan berisiko mengalami rugi.

Adrianus menambahkan salah satu indikasi perusahaan bisa meningkatkan tarif adalah saat ketersediaan kapal di pasar. "Jika kapal yang tersedia sedikit baru kita berani naikkan tarif," jelasnya.

Di sisi lain, kenaikan tarif tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan bahan bakar. Selama ini beban bahan bakar ditanggung oleh penyewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×