kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lokal sasar ponsel pintar kelas bawah


Sabtu, 28 September 2013 / 09:04 WIB
Lokal sasar ponsel pintar kelas bawah
ILUSTRASI. Ramyeon Carbonara? dok/Food52


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pebisnis ponsel yang mengusung merek sendiri (lokal) makin gencar menelurkan produk ponsel pintar laiknya vendor global. Bila ponsel merek global biasanya menyasar kalangan menengah hingga atas, para vendor lokal justru bermain di segmen menengah bawah.

Malah, strategi yang dijalankan vendor ponsel lokal terbilang berhasil secara bisnis.

Berdasarkan data dari lembaga riset pasar Growth for Knowledge (GfK), sepanjang semester satu tahun ini, pendongkrak penjualan ponsel pintar di tanah air ternyata berasal dari segmen smart light phone alias ponsel pintar kelas pemula (entry level).

Menurut lembaga ini, penjualan produk ponsel pintar berharga di kisaran satu juta rupiah ini melesat hingga 1.000% di periode tersebut dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun penjualan ponsel pintar secara umum tumbuh sekitar 42% di semester I-2013 lalu dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Melihat peluang tersebut, salah satu vendor ponsel lokal, Mito Mobile langsung melansir ponsel pintar terbaru Jumat kemarin (27/9). Nama produk tersebut adalah Mito Fantasy yang dibanderol dengan harga cukup miring, yakni sekitar Rp 1,2 juta per unit.

Hansen Lie, Direktur Utama Mito Mobile menyatakan produk ini menyasar segmen kawula muda. Dengan harga ramah dikantong, Hansen optimistis, Mito Fantasy bisa diterima di pasar.

Sayang, ia tidak mau berbicara soal target penjualan dari Mito Fantasy. Yang jelas, Mito Mobile menargetkan bisa menjual total ponsel Mito sebanyak satu juta unit per bulannya.

Ia sendiri tidak gentar Mito harus berhadapan langsung dengan vendor ponsel global. Apalagi mulai banyak ponsel global yang masuk ke pasar menengah bawah mengeluarkan ponsel pintar dengan harga satu jutaan rupiah. "Kami tetap optimistis posisi ponsel new entry kami tetap berada di tiga besar," katanya.

Pasalnya, Mito sudah lebih dulu merambah pasar daerah. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi perusahaan ini karena merek Mito sudah lebih dulu dikenal di pasar daerah.

Saat ini dia bilang, di setiap provinsi yang ada di Indonesia, Mito memiliki satu distributor. Sementara, layanan purna jualnya saat ini ada sekitar 30 gerai yang tersebar di beberapa daerah.

Lewat strategi ini, Hansen yakin, kontribusi penjualan ponsel pintar bisa bertambah. Bila saat ini kontribusi ponsel pintar sekitar 20% dari total penjualan Mito, tahun depan, jumlahnya bakal membengkak menjadi 30%.

Mito sendiri membanderol ponsel pintar antara Rp 500.000 sampai Rp 2,5 juta per unitnya.

PT Aries Indo Global, produsen ponsel Evercoss (Cross Mobile) juga tidak mau kalah. Perusahaan ini malah menatap penjualan bisa di atas 16 juta unittahun ini. "Rata-rata penjualan kami satu juta unit sampai 1,5 juta unit per bulan," katanya. ".

Komposisinya, ponsel fitur sebanyak 70%, sementara ponsel pintar sebesar 30%.

Tahun depan, ponsel pintar Evercoss yang berharga mulai dari Rp 500.000 ini diproyeksi bakal mencapai 60% dari total volume penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×