Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Property Watch (IPW) mengungkapkan, lonjakan kasus positif Covid-19 varian Omicron yang terjadi di Tanah Air, dapat menggganggu tren harga properti di kuartal pertama tahun ini.
"Tren perumahan sedang tumbuh meskipun varian Omicron memang menjadi salah satu yang bisa mengganggu," ungkap CEO dan Founder Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/2).
Dia menuturkan, peningkatan kasus varian Omicron belakangan ini, ikut menghambat mobilitas masyarakat untuk melakukan pembelian properti.
Sehingga banyak orang yang saat ini memutuskan untuk menunda rencana mereka untuk membeli sebuah properti, lantaran khawatir dengan potensi penularan virus tersebut.
Baca Juga: Saham Adhi Commuter (ADCP) Oversubscribed 14,4 Kali di Hari Pertama Penawararan Umum
"Karena untuk membeli properti mereka harus melihat proyek atau ke kantor pemasaran, tidak bisa 100% melihat di digital," terang Ali.
Namun demikian, Ali menilai bahwa dampak dari kondisi pandemi di tahun ini, khususnya varian Omicron, hanya terhadap mobilitas masyarakat yang terganggu saja.
Namun, secara daya beli masyarakat sebenarnya tidak hilang. Menurut Ali, mereka masih ingin membeli properti, hanya saja tertunda realisasinya hingga kondisi pandemi lebih terkendali.
Baca Juga: Saham Adhi Commuter (ADCP) Oversubscribed 14,4 Kali di Hari Pertama Penawararan Umum
"Tahun 2022 harusnya lebih baik dari tahun 2021, dengan asumsi dampak Omicron tidak terlalu mengkhawatirkan," tutup Ali.
Dia menyebut, primadona properti di tahun ini tetap dipegang oleh hunian rumah. Namun, pergerakan apartemen, khususnya yang terintegrasi dengan transit oriented development (TOD) diperkirakan akan mulai tumbuh pada semester kedua 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News