kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lotte Mart harap daya beli masyarakat kembali naik


Rabu, 19 Juli 2017 / 16:01 WIB
Lotte Mart harap daya beli masyarakat kembali naik


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Lotte Mart Indonesia berharap daya beli kembali meningkat untuk bisa mencapai target pertumbuhan tahun ini di level 12-13%. Sebab penurunan daya beli ini akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan peritel beberapa tahun ke belakang. Apalagi data penjualan peritel sepanjang puasa dan Lebaran masih belum memuaskan.

Joseph V Buntaran, Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia mengatakan saat ini memang daya beli tengah lesu. Namun melihat kondisi ekonomi dan grafik historikal dirinya yakin keadaan akan membaik. Oleh karena itu dirinya berharap bisnisnya terus bertumbuh, seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan daya beli.?

"Saya berharap ada perbaikan tingkat daya beli masyarakat. Saat ini memang daya beli ritel agak sedikit seret dan kami harapkan ada perbaikan," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).

Salah satu momentum mengejar pertumbuhan adalah bulan puasa dan Lebaran yang biasanya pertumbuhan bisa menyentuh 11-12%.

Sedangkan menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pertumbuhan penjualan ritel hanya 5-6% saja. Hal ini juga dirasakan oleh Lotte Mart yang kendati bertumbuh, namun terjadi penurunan.

"Periode Lebaran kemarin secara umum belum begitu bagus, tetapi kami di Lotte untuk grosir masih bisa membukukan hasil yang cukup baik. Tetapi di ritel agak sedikit kurang baik, masih ada pertumbuhan cuma tidak seperti yang diharapkan," lanjutnya.

Namun dirinya mengatakan penurunan yang terjadi tidak sedalam rerata nasional. Oleh karena itu dirinya harus realistis bahwa target pertumbuhan 12-13% sepanjang tahun ini masih agak berat.

Tetapi peluang untuk bisa mencapai pertumbuhan tersebut tetap terbuka, apalagi gerai Lotte Mart di Indonesia merupakan jaringan gerai Lotte Mart terbesar yang dimiliki perusahaan setelah Korea dan Tiongkok.

"Kondisi saat ini sangat susah, berdasarkan daya Nielsen kami compare pertumbuhan kami (semester I) dengan total nasional. Kalau lebih tinggi dari total ya saya anggap itu baik," lanjutnya.

Oleh karena itu, seiring dengan peningkatan daya beli nantinya Lotte Mart bisa meningkatkan penjualan. Apalagi tahun ini, perusahaan sudah membuka satu gerai ritel Lotte Mart di Surabaya dan akan membangun satu gerai lagi di Lampung. Peningkatan daya beli akan mendorong ekspansi perusahaan di berbagai wilayah untuk terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×