Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ujian bagi industri sawit dalam negeri terus berlanjut. Di tengah terpuruknya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia, pemerintah Malaysia mengambil keputusan untuk menghapus bea keluar (BK) selama dua bulan yakni September hingga Oktober mendatang.
Mengutip Bloomberg, langkah yang dilakukan oleh Malaysia untuk membebaskan bea keluar tersebut adalah untuk meningkatkan penjualan dan membalikkan keadaan atas penurunan harga CPO yang terus terpuruk dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia menetapkan bea keluar CPO untuk Spetember ini sebesar 4,5%. Pembebasan bea keluar tersebut, diperkirakan akan membuat peningkatan ekspor CPO sebanyak 600.000 metrik ton (MT) dan target stok 1,6 juta ton di akhir tahun nanti.
Meski Malaysia membebaskan bea keluar CPO pada dua bulan kedepan, pemerintah Indonesia tidak ingin gegabah. Meski tidak dipungkiri, akibat kondisi tersebut harga CPO Indonesia menjadi tidak kompetitif. "Tapi mudah-mudahan bio 10 berhasil, ini supaya bisa juga tidak menekan dari posisi pasokan indonesia," kata Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan, Jumat (5/9).
Catatan saja, harga pada awal September ini rata-rata harga CPO masih terjerebak dalam posisi rendah. Pada bulan September ini harga CPO berada dikisaran US$ US$ 798,81 per MT, harga ini merupakan titik terendah setahun ini. Sebelumnya pada awal tahun 2013, harga CPO juga sempat jatuh mencapai US$ 779,77 per MT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
