kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Harga masih landai, produksi CPO 2015 tetap naik


Kamis, 04 September 2014 / 18:17 WIB
Harga masih landai, produksi CPO 2015 tetap naik
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati mobil listrik yang dipamerkan di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (10/3/2023).(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meramal produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia tetap akan meningkat. Kenaikan produksi seiring dengan membaiknya kinerja ekspor CPO. Produksi tahun ini diproyeksi masih akan tetap naik cukup besar lantaran El Nino yang dikhawatirkan sebelumnya tidak kunjung datang. 

Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan memperkirakan, tahun depan produksi CPO akan mencapai 33 juta ton dengan ekspor mencapai 22,3 juta ton. "Untuk konsumsi dalam negeri sebanyak 10,7juta ton," ujarnya, Rabu (3/9).

Untuk tahun ini produksi CPO diperkirakan akan mencapai 31 juta ton dengan volume ekspor sama seperti tahun lalu yakni sekitar 21 juta ton. Pada periode Januari-Juni 2014, ekspor CPO dan turunannya tercatat sebanyak 11,6 juta ton.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 13 juta ton. Penurunan kinerja ekspoer tersebut disebabkan melandainya pembelian dari negara-negara importir utama seperti India, China dan Eropa. 

GAPKI juga memproyeksikan harga CPO tahun depan masih belum beranjak cukup tinggi dibandingkan tahun ini dengan kisaran US$ 800 per ton-US$ 850 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×