kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,16   3,41   0.38%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia jadi investor terbesar RI di semester I


Senin, 27 Juli 2015 / 14:08 WIB
Malaysia jadi investor terbesar RI di semester I


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Malaysia menjadi investor terbesar yang menanamkan modal di Indonesia sepanjang semester pertama 2015 dengan US$ 2,6 miliar atau sekitar 18,6% dari total penanaman modal asing yang masuk di periode tersebut.

Dari total Rp 259,7 triliun realisasi investasi sepanjang semester I 2015, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 85,8 triliun dan realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 174,2 triliun.

"Investasi Malaysia memang mengalami peningkatan melalui sektor telekomunikasi, di mana salah satu investornya yaitu XL Axiata itu mengalami tren pergeseran teknologi dari 3G ke 4G, peralatannya berubah," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam paparan di Jakarta, Senin (27/7).

Menurut dia, investasi Malaysia semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Negeri jiran itu awalnya hanya menanamkan modalnya di sektor perkebunan. "Tapi sekarang juga mereka masuk ke industri logam, jadi semakin bervariasi," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia sepanjang semester I 2015 adalah Malaysia dengan US$ 2,6 miliar, Singapura sebesar US$ 2,3 miliar, Jepang sebesar US$ 1,6 miliar, Korea Selatan dengan US$ 0,8 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 0,6 miliar.

 Sementara itu lima negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia pada triwulan II 2015 adalah Malaysia (US$ 2,3 miliar), Singapura (US$ 1,1 miliar), Jepang (US$ 0,4 miliar), Amerika Serikat (US$ 0,3 miliar) serta British Virgin Islands (US$ 0,2 miliar).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Franky Sibarani mengakui ada beberapa kejutan dalam realisasi investasi di paruh pertama 2015 ini.

Malaysia secara mengejutkan melesak ke posisi teratas investasi terbesar dengan US$ 2,6 miliar kendati pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya merealisasikan investasi senilai US$ 1,8 miliar.

"Tiongkok juga yang kini masuk dalam jajaran 10 besar investasi terbesar ke Indonesia, ada di urutan nomor sembilan," katanya.

Pengembangan bisnis para investor di Tanah Air, lanjut Franky, menjadi salah satu hal yang akan terus didukung lembaganya. "Artinya memang 'business plan' itu yang BKPM perlu dukung," tambahnya.

Franky juga menegaskan pihaknya optimis bisa mencapai target realisasi investasi 2015 yang dipatok Rp 519,5 triliun.

Lembaga itu bertekad untuk terus melakukan reformasi birokrasi di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat dan penyederhanaan perizinan, meningkatkan peran sebagai akselerator dan fasilitator bagi investor di investasi prioritas serta fokus menjaring investasi dari delapan negara.

"Kami optimis target terlampaui. Bahkan kalau menurut perhitungan dibanding semester pertama tiga tahun yang lalu, kita bisa mencapai setidaknya Rp 530 triliun," katanya.

Realisasi investasi periode triwulan II 2015 atau sepanjang April - Juni mencapai Rp 135,1 triliun, naik 16,3% jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 116,2 triliun.

Ada pun secara kumulatif, realisasi investasi sepanjang Januari - Juni atau semester I 2015 yang mencapai Rp 259,7 triliun, mengalami kenaikan 16,6% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 222,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×