Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan lifting minyak di akhir tahun berpotensi tidak mencapai target.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan angka lifting minyak di tahun 2019 sebesar 775.000 barel per hari (bph). Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang salah satu penyebab lifting sulit tercapai yakni kebocoran pada Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Baca Juga: Lima proyek hulu migas pada akhir tahun akan onstream
"Kalau target 775.000 bph itu kita masukin ONWJ juga di dalamnya sehingga mungkin turun dibawah itu (target)," ujar Fatar di Kementerian ESDM, Senin (12/8).
Lebih jauh Fatar memastikan, optimalisasi lifting mungkin dicapai melalui sejumlah upaya produksi. "Misalnya digenjot seperti ExxonMobil di Cepu," kata Fatar.
Asal tahu saja, SKK Migas bersama ExxonMobil kini tengah melakukan High Rate Test di Blok Cepu demi menguji peningkatan produksi ke level 225.000 barel per hari.
Baca Juga: SKK Migas buka kemungkinan high rate test Blok Cepu tembus 235.000 bph
Bahkan beberapa waktu lalu, Fatar sempat menyebut, adanya temuan potensi cadangan tambahan di Blok Cepu membuat SKK Migas berencana untuk kembali meningkatkan high rate test ke level 235.000 bph.
"Kalau mau dinaikkan lagi hingga 235.000 bph, atau bahkan di-challenge sampai 250.000 bph, kami lagi bicara dengan ExxonMobil," jelas Fatar beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News