kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Manajemen air bisa cegah kebakaran lahan sawit


Kamis, 03 November 2016 / 17:08 WIB
Manajemen air bisa cegah kebakaran lahan sawit


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kebakaran lahan pertanian di lahan gambut seharusnya dapat dicegah bila dikelola dengan baik dan benar. Salah satunya dengan membuat manajemen pengelolaan air. Dengan begitu, petani sawit dapat memanfaatkan lahan gambut untuk penanaman kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Asmar Arsyad mengatakan, selama ini anggota yang telah membuat manajemen pengelolaan air di lahan gambut terbukti dapat mencegah terjadinya kebakaran. “Lahan gambut yang terbakar rata-rata adalah lahan telantar atau tidak bertuan,” ujarnya, Kamis (3/11).

Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Hasanuddin menambahkan, jika lahan gambut dikelola dengan baik maka akan memberikan manfaat. Sebab tidak sedikit perkebunan kelapa sawit di lahan gambut yang dikelola dengan baik dan hasilnya pun cukup baik.

Artinya, jika ada pihak yang melarang agar lahan gambut tidak boleh digunakan untuk budidaya pertanian, maka harus dijelaskan apa alasannya. “Jadi kita harus duduk bersama, kemudian menanyakan apa alasan untuk melarang lahan gambut digunakan untuk budidaya pertanian, termasuk kelapa sawit,” imbuhnya.

Sementara, Guru Besar Ilmu Tanah pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Abdul Rauf bilang, budidaya di lahan gambut sesuai good agriculture practices (GAP) kuncinya yaitu dengan water management (manajemen air). “Jadi membuat drainase di lahan gambut bukan untuk membuang air tapi menekan permukaan air maksimum 60 cm,” jelas Rauf.

Kepala Bagian (Kabag) Tanaman PT Socfin Indonesia (Socfindo), Edison Parulian Sihombing mengakui bahwa dengan pola water management yang baik maka budidaya tanaman kelapa sawit tetap akan tumbuh dengan baik seperti lahan gambut yang ada kebun Negeri Lama, Kabupaten Labuhanbatu milik Socfindo.

Di sana dilakukan budidaya kelapa sawit pada lahan gambut dan sudah dilakukan selama 100 tahun atau sudah dilakukan 3 kali replanting dan luas areal yang bergambut mencapai 300 ha. Produktivitas tandan buah segarnya (TBS)-nya pun cukup memuaskan yaitu mencapai 27 ton–29 ton per ha per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×