Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Meski penjualan tumbuh mini 0,3% atau menjadi Rp 2,31 triliun per akhir 2015, laba bersih PT Mandom Indonesia Tbk menjulang tinggi. Pada periode itu, laba bersih Mandom tumbuh 209,7% menjadi Rp 544 miliar.
Dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (21/3), Presiden Direktur Mandom, Muhammad Makmun Arsyad menyatakan, pertumbuhan laba bersih dikontribusikan melalui penjualan tanah, bangunan kantor dan pabrik perseroan di Sunter, Jakarta Utara.
Dalam catatan KONTAN, aksi penjualan tanah bangunan kantor dan pabrik di Sunter tersebut hasil dari rencana relokasi pabrik ke Cibitung, Bekasi. Saat itu, emiten dengan kode saham TCID memperoleh dana Rp 500 miliar dari hasil penjualan itu.
Berbicara soal penjualan, penjualan domestik masih mendominasi dengan catatan Rp 1,69 triliun. "Berbagai strategi telah dilakukan Mandom dalam upaya mengejar ketertinggalan akibat berbagai kendala yang dihadapi pasca peristia kebakaran, seperti menambagh 12 titik distribusi khususnya kawasan Indonesia Timur, aktif beriklan di TV dan online, serta kegiatan promosi," ujar Makmun.
Berbeda dengan penjualan domestik yang hanya naik 5,6%, penjualan ekspor Mandom justru turun 12% dari Rp 702 miliar menjadi Rp 618 miliar. Penurunan ini, kata Makmun, merupakan dampak dari terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol yang merupakan penyumbang terbesar penjualan ekspor Mandom.
Soal penjualan ekspor, Makmun menambahkan, Mandom akan memperkuat penjualan produk non aerosol di beberapa negara, menjalin kerjasama dengan perusahaan original equipment manufacturer (OEM) di dalam dan luar negeri dalam upaya memenuhi permintaan produk yang mengandung aerosol.
"Perseroan akan fokus untuk mewujudkan pertumbuhan penjualan double digit untuk dapat mencapai target penjualan Rp 3 triliun di tahun 2017," ucap Makmun tanpa menyebutkan target pertumbuhan tahun ini.
Sebelumnya, Alia Dewi, Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia menuturkan, perseroan menguatkan pasar ekspor ke wilayah Indochina seperti Laos, Kamboja, dan Myanmar. "Indochina juga sudah jalan. Jadi, masih banyak potensi untuk area pasar dan jenis produk," ungkap Alia.
Tak hanya itu, Mandom juga melakukan reekspor dari Dubai untuk pasar Timur Tengah dan Afrika. Sebagai catatan, selama ini pasar utama Mandom banyak menyasar Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












