Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri jamu dan obat herbal terus bergerak naik. Menurut produsen jamu dan produk herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) peluang kedepan masih terbuka lebar.
Direktur Utama SIDO, David Hidayat mengatakan, khusus untuk branding jamu anti masuk angin milik perusahaan, Tolak Angin masih cukup besar. Mengutip data dari Kementerian Perindustrian, David menyebutkan bahwa pada tahun 2017 industri jamu herbal mengalami trend kenaikan 10% year on year (yoy).
"Didukung oleh trend gaya hidup back to nature, dan kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat akan semakin mendorong konsumsi obat herbal juga makanan organik," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/8).
Menilik laporan keuangan semester I-2018, produk jamu herbal dan suplemen masih mendominasi penjualan perusahaan yakni 66% dari total pendapatan bersih. Segmen bisnis ini tumbuh 7,3% yoy dari Rp 788 miliar menjadi Rp 846 miliar di paruh pertama tahun 2018.
Sampai akhir tahun nanti, David membeberkan bahwa SIDO punya patokan pertumbuhan bisnis minimal 10% dengan raihan laba bersih yang jauh lebih besar. Namun, untuk selanjutnya, perseroan memandang bakal menghadapi pesaing yang semakin banyak masuk ke industri ini.
"Entry barrier untuk industry jamu ini sangat tinggi dan tantangan ini sekaligus menjadi peluang bagi kami yang telah menekuni industry ini sejak lama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News