Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan di pasar kosmetik kian mengetat, dan produsen seperti PT Martina Berto Tbk (MBTO) harus terus mencari celah agar dapat meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun ini. Adapun pasar kosmetik menurut manajemen masih tumbuh dengan baik sampai akhir tahun.
Untuk itu, perusahaan menggali segmen mana yang berpotensi dimasuki dan memberikan keuntungan yang baik bagi bisnisnya. "Prospek beauty personal care sampai akhir tahun ini cukup baik. Untuk segmentasi kami membidik middle low, middle dan affordable premium," terang Muhammad Shabri Hasan, Sekretaris Perusahaan MBTO kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).
Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Kosmetik Kurang Ciamik
Selain menargetkan segmen produk dengan harga terjangkau itu, perusahaan juga menerapkan sejumlah strategi salah satunya menggenjot penjualan lewat tawaran promo atau diskon di momentum besar seperti hari raya Lebaran kemarin dan Natal nanti.
Lewat produk itu pula, tampaknya MBTO ingin menyasar segmen generasi muda X dan Z.
Dimana perusahaan memproyeksikan keberadaan generasi tersebut di tahun 2020 nanti sebanyak 130 juta orang dan menjadi market besar produk barang konsumsi. Mengenai target penjualan sampai akhir tahun ini, MBTO sebelumnya membidik revenue Rp 600 miliar.
Jumlah tersebut tidak terlalu menggebu-gebu, sebab sampai semester-I 2019 ini kinerja perusahaan masih belum tumbuh positif. Mengulik laporan keuangannya sampai paruh pertama 2019 penjualan MBTO tercatat sebanyak Rp 242,53 miliar atau turun 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 277,9 miliar.
Baca Juga: Persaingan Ketat, Produsen Kosmetik Marha Tilaar Masih Cetak Kerugian
Sementara beban pokok penjualan perseroan ikut turun 7,3% year on year (yoy) menjadi Rp 137,05 miliar di semester-I 2019. Namun turunnya beban tersebut tak mampu memperbaiki laba kotor MBTO yang tercatat Rp 105,47 miliar di semester-I tahun ini atau turun 18,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 129,96 miliar.
Adapun beban penjualan, administrasi terjadi pembengkakan sehingga MBTO mencatatkan bottomline, rugi bersih senilai Rp 17,17 miliar di paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut mengalami pengurangan hingga 20% jika dibandingkan rugi bersih semester-I 2018 yang senilai Rp 129,96 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News