Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) makin lincah mengutilisasi channel TikTok dan online sebagai key driver untuk bisa menemukan konsumen baru yang lebih muda. Sejak strategi ini dijalankan dua tahun belakangan, manajemen MBTO mengakui saat ini penjualan mereka terdongkrak berkali-kali lipat.
CEO Martha Tilaar Group dan Managing Director Martina Berto, Kilala Tilaar menjelaskan, strategi mengutilisasi channel TikTok dan online sudah dijalankan dua tahun belakangan ini. Melalui strategi ini, Martina Berto mencatatkan kenaikan penjualan yang cukup signifikan baik itu di kanal online dan offline.
Sampai dengan semester I 2022, pihaknya mencatatkan pertumbuhan penjualan melalui kanal digital hingga 60% yang juga dihasilkan dari penjualan melalui market place dan media sosial.
“Adapun jika dibandingkan dengan 2020 awal saat baru memulai promosi lewat TikTok, bisa dikatakan penjualan kami saat ini bisa naik hingga 6 kali lipat per bulannya. Bagusnya, TikTok tidak hanya nge-boost penjualan online saja tetapi juga penjualan offline misalnya di Indomaret, reseller, dan gerai offline,” jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (12/8).
Baca Juga: Ingin Perbaiki Kinerja, MBTO Gandeng Mitra Distributor dan Memacu Penjualan Online
Adapun untuk produk yang fokus dipromosikan melalui media sosial adalah Sari Ayu dan Rudy Hadisuwarno. Pertimbangannya, selama pandemi ini banyak masyarakat jadi lebih fokus pada perawatan tubuh dan rambut.
Cara manajemen Martina Berto mengimplementasikan strategi ini tentu membutuhkan percobaan (trial and error) terlebih dahulu. Langkah pertama, mereka akan memilih siapa key opinion leader (KOL) yang cocok, pihaknya pun terbuka dengan influencer dengan pengikut banyak maupun sedikit.
“Sebab, belum tentu followers banyak hasilnya bagus atau kontennya viral. Ini kan tergantung bagaimana KOL mengemas kontennya dan algoritma TikTok itu,” tuturnya.
Alasan manajemen Martina Berto memilih mempromosikan produknya melalui TikTok atau Instagram karena menyasar generasi milenial dan Z. Sedangkan, pihaknya tidak masif mempromosikan produknya melalui Facebok lantaran audiens di sana kebanyakan pra-milenial alias lebih tua.
“Tapi bukan berarti Faebook tidak kepakai, kami juga serving baby boomers. Namun untuk saat ini kami fokus pada segmen muda,” jelas Kilala.
Sampai dengan periode Year To Date (YTD), Januari-Agustus 2022, pihaknya telah bekerja sama dengan 250 influencer baik itu yang besar dan kecil dalam menjalankan strategi mengutilisasi channel TikTok dan online.
Selain fokus memacu promosi lewat media sosial, Kilala memaparkan, strategi marketing lain yang dijalankan Martina Berto tahun ini ialah melakukan rejuvenation produk-produk yang memang masih laku di pasaran, selain itu pihaknya juga mengeluarkan beberapa produk baru yang menunjang kebutuhan kekinian sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News