kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masa jabatan Plt Dirut Pertamina diperpanjang


Rabu, 01 Maret 2017 / 11:07 WIB
Masa jabatan Plt Dirut Pertamina diperpanjang


Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Akhirnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperpanjang masa jabatan Yenni Andayani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina, yang menggantikan Dwi Soetjipto. Meski demikian, perpanjangan masa jabatan Yenni tersebut belum diputuskan dalam surat resmi.

Rini Soemarno, Menteri BUMN, menyatakan, dirinya sudah mengantongi banyak nama untuk menjadi Direktur Utama Pertamina. Namun demikian penetapan belum bisa dilakukan dalam satu dua hari ini. Padahal tanggal 3 Maret 2017 mendatang tepat sebulan Dwi Soetjipto dicopot. Sehingga harus ada pengganti Dwi yang definitif

Penyebabnya, jadwal Presiden Jokowi yang pekan ini cukup padat. "Presiden masih sibuk, sebentar lagi juga ada tamu, kan bisa diperpanjang," kata Rini di Kompleks Istana Negara, Selasa (28/2).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada 1 Maret 2017 akan menyambut kedatangan Salman bin Abdulaziz Al Saud. Raja Arab Saudi tersebut akan membawa rombongan besar.

Rini mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga masih meninjau beberapa calon Dirut Pertamina. Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Pertamina awal bulan Februari memutuskan mencopot Dwi Sutjipto dan Ahmad Bambang dari kursi direktur utama dan wakil direktur utama.

Langkah tersebut setelah Dewan Komisaris Pertamina merekomendasikan pencopotan kedua petinggi tersebut. Rekomendasi diberikan karena ada masalah dalam kepemimpinan.

Sementara itu ditempat terpisah, Sahala Lumban Gaol, Komisaris Pertamina mengungkapkan, sampai saat ini belum ada keputusan pemerintah terkait Dirut Pertamina. Bahkan waktu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga belum ditetapkan. "Tanya sama Pak Edwin Abdullah, kan dia Deputi Kementerian BUMN. Komisaris menunggu keputusan saja," kata Sahala, di kantor pusat Pertamina.

Padahal menurut Sahala, nama-nama calon Dirut Pertamina telah ada. Sayang, ia enggan menyebutkan nama-nama calon tersebut, termasuk isu yang santer beredar bahwa Rachmat Hardadi sebagai kandidat kuat Dirut Pertamina. "(Nama) sepertinya sudah itu. Tidak boleh disebut, itu rahasia perusahaan," kata Sahala.

Dia juga menyebutkan, belum mengetahui mengenai perpanjangan masa Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina. "Belum dirapatkan," kata Sahala.

Sementara itu, Yenni enggan memberikan penjelasan soal perpanjangan jabatannya sebagai Plt Dirut Pertamina. "Sekarang acara project expose Kilang Bontang. Tidak hubungan dengan perpanjangan Plt Dirut. Saya tergantung keputusan," kata Yenni, Selasa (28/2)

Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmat Hardadi juga tidak mau berkomentar banyak ketika ditanya mengenai peluangnya sebagai pengganti Dwi Soetjipto menjadi nahkoda di Pertamina. Termasuk keterlibatan dirinya dalam assessment Dirut Pertamina. "Saya tidak bisa bicara. Lupa saya, mungkin masih jetlag. Kita tunggu saja, ya," kilah Hardadi kepada KONTAN, Selasa (28/2).

Hardadi juga tutup mulut soal isu dirinya sebagai kandidat kuat Dirut Pertamina. "Tidaklah, saya tidak mau komentar itu," ujar Hardadi. Selain Yenni dan Hardadi, sedangkan kandidat internal lain yang cukup kuat menjadi bos Pertamina adalah Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina dan juga mantan Direktur Utama Pertamina EP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×