kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Kantongi Kerugian Tahun Lalu, Eka Sari Lorena (LRNA) Absen Bagikan Deviden


Jumat, 15 Juli 2022 / 14:41 WIB
Masih Kantongi Kerugian Tahun Lalu, Eka Sari Lorena (LRNA) Absen Bagikan Deviden
Direktur LRNA Dwi Rianta Soerbakti (tengah) bersama Corporate Secretary Herlisa Dessy H. Silalahi (kiri) dan Komisaris Trihayu Mitra K. Soerbakti saat konferensi pers di Bogor, Jumat (15/7/2022).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Perusahaan otobus (PO) transportasi angkutan darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) memutuskan untuk tidak membagikan deviden tahun ini. Managing Director perseroan, Dwi Rianta Soerbakti mengatakan RUPST menyetujui pengesahan Laporan Tahunan 2021 dan beberapa agenda lainnya.

"Terkait dengan kebijakan dividen, Perseroan belum bisa membagikan dividen tahun 2021 kepada para pemegang saham mengingat masih fokus membenahi kinerja Perseroan," ujar Rianta dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Jumat (15/7).

Ia melanjutkan, tahun 2021 merupakan tahun bertahan di sepanjang sejarah berdirinya perusahaan. Sebab itu, fokus LRNA ke depan adalah memanfaatkan momentum tren pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Tahun lalu, pendapatan usaha LRNA mencapai Rp 70,20 miliar, naik 7,92% dari tahun sebelumnya Rp 65,046 miliar. Perseroan yang didirikan dengan nama awal CV Lorena tahun 1970 ini mampu menekan rugi bersih sebesar 38% menjadi Rp 26,47 miliar, dari rugi bersih 2020 senilai Rp 43,03 miliar. 

Baca Juga: Arkora Hydro (ARKO) Raih Laba Bersih Rp28,4 Miliar di Kuartal I 2022

Pendapatan segmen AKAP (Antarkota-Antarprovinsi) tercatat Rp 61,29 miliar di 2021, naik 9,95% dari tahun 2020 Rp 55,75 miliar atau menyumbang 87,31% dari total pendapatan, naik dari kontribusi tahun 2020 yang mencapai 85,70%.

“Pendapatan kami naik sedikit, dikarenakan perseroan melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya. Seluruh jenis layanan yaitu segmen AKAP, AKAP Jarak Pendek trayek Jakarta- Bogor-Tangerang-Jakarta, serta segmen Bus Angkutan Bandara tahun lalu belum beroperasi secara maksimal karena turunnya demand masyarakat dan ketatnya aturan dari pemerintah di kala pandemi Covid-19," urainya.

Akan tetapi, lanjutnya, perseroan menaruh harapan industri transportasi darat berpenumpang umum ini akan memiliki prospek baik dengan adanya penambahan infrastruktur. Namun, di tahun 2021 perseroan berhasil menekan kerugian secara signifikan dan secara cashflow perseroan sudah positif.

“Langkah pemerintah harus didukung oleh seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan rencana dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×