Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selain keempat underground mine tersebut, sebenarnya ada satu blok tambang bawah tanah lain yang berpotensi untuk dikembangkan, yakni Kucing Liar Block Cave. Namun, Tony mengatakan pihaknya tidak akan mengembangkan Kucing Liar.
"Kalau Kucing Liar ini ditambang, bisa lebih dari 2052. Sementara izin kita sampai 2041," kata Tony.
Pasalnya, dari pengembangan DMLZ dan Grasberg Block Cave saja, cadangan yang bisa ditambang cukup hingga tahun 2043-2044. Dari kedua tambang bawah tanah tersebut, PTFI menargetkan mampu mengembalikan tingkat produksi ke level 200.000 ton bijih per hari.
Baca Juga: Minta penundaan setahun, Bos Freeport: Smelter tembaga proyek rugi
Menurut Tony, masa transisi saat ini sudah mencapai 50%-60%. Tahun depan direncanakan mencapai 80% dan bisa beroperasi penuh mulai tahun 2022 hingga 2041 saat perizinan berakhir.
Dari sisi volume Tony menggambarkan bahwa produksi tembaga PTFI ditaksir hampir mencapai 800 juta pound dan 820.000 ounces emas. Tahun depan, volumenya bisa naik dua kali lipat dengan 1,4 miliar pound tembaga dan 1,4 juta ounces emas.
Pada 2022, kembali meningkat ke level 1,6 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounces emas. "Dan akan stabil di 1,6 miliar -1,7 miliar pound tembaga dan emasnya 1,6 juta - 1,7 juta ounces," ungkap Tony.
Menurutnya, pengembangan bawah tanah memerlukan persiapan yang panjang. Pasalnya, PTFI sudah melakukan pengambangan sejak 2004 untuk tambang bawah tanah dengan total investasi mencapai sekitar US$ 8 miliar.
"Selama 15 tahun kita mulai dan sekarang mulai memetik hasilnya. Ke depannya, kami masih akan investasi lebih dari US$ 15 miliar sampai 2041," pungkas Tony.
Selanjutnya: Kebut pembahasan, Dirjen Minerba: Satu PP turunan UU Minerba terbit di November 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News