Reporter: Monika Novena , Gloria Haraito | Editor: Edy Can
JAKARTA. Rangkaian acara perhelatan akbar Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Summit dan ASEAN Business & Investment Summit 2011 yang berlangsung 9-19 November di Nusa Dua, Bali membawa berkah bagi bisnis maskapai dan hotel. Untuk penerbangan, misalnya tingkat load factor atau tingkat keterisian pesawat maupun tingkat keterisian hotel di Bali yang rata-rata sekitar 70% melonjak.
Keterisian penumbang di Air Asia misalnya, untuk rute Jakarta-Bali sudah mencapai 90%. Load factor yang tinggi juga dialami oleh Sriwijaya Air. Agus Sudjono, Manajer Senior Komunikasi PT Sriwijaya Air mengatakan, saat ini tingkat keterisian rata-rata Sriwijaya sudah mencapai 85%.
Adapun maskapai PT Metro Batavia, menurut, Elly simanjuntak, Manajer Humas PT Metro Batavia, saat ini load factor rute Jakarta-Bali juga sudah mencapai 90%. Meski load factor sudah tinggi, menurut Audrey Petriny Manajer Komunikasi PT Indonesia AirAsia, perusahaan belum berniat menambah penerbangan ekstra ke pulau Dewata itu. Sementara Sriwijaya akan menyesuaikan penambahan sesuai dengan permintaan.
Berkah ASEAN Summit juga membawa rezeki bagi hotel di kompleks hotel PT Bali Tourism Development Corporation, Nusa Dua, Bali. Fretty Widya Zahfithri, Manajer Komunikasi Pemasaran Courtyard Marriott, Bali, mengatakan, saat ini, okupansi hotel sudah mencapai 94%-95%. "Selain untuk menginap, Marriott juga digunakan untuk mengadakan sebagian rapat," tutur Fretty.
Dengan permintaan yang tinggi, Marriott pun meningkatkan tarif sewa kamarnya. Seperti saat ini, Marriott membanderol tarif sebesar US$ 165-US$ 250 per malam. Tarif ini naik 14,2%-38,8% dari tarif normal yang sebesar US$ 140-US$ 180 per malam.
Okupansi yang tinggi juga terjadi di Novotel, Bali. Jonathan Kharisma, Operator Novotel mengatakan, saat ini okupansi di hotel itu sudah menyentuh 94,29% dari total 175 kamar. "Sebagian besar tamu kami turis biasa, sementara tamu ASEAN Summit hanya 20%," tutur Jonathan. Novotel menawarkan tarif Rp 1,5 juta-Rp 6,2 juta per malam.
Even besar bulan November ini jelas menggembirakan para pebisnis di kedua sektor tersebut. Soalnya, kenaikan permintaan tersebut akan berlanjut hingga akhir tahun, terutama untuk daerah-daerah tujuan wisata. "Biasanya load factor tinggi terjadi untuk tujuan seperti Bali, Manado, Batam dan Yogyakarta," tutur Elly.
Untuk mengantisipasi kenaikan, Batavia akan mengganti armada di rute Jakarta ke Denpasar dengan pesawat yang lebih besar. Kalau selama ini, Batavia menggunakan Boeing 737-300 yang berkapasitas 144 kursi, maskapai tersebut akan menggantinya dengan Airbus 330 yang berkapasitas 180 kursi.
Antisipasi serupa juga akan dilakukan PT Garuda Indonesia Tbk. Soalnya, menurut Agus Priyanto, Direktur Niaga Garuda, biasanya tingkat keterisian Garuda akan naik sekitar 15% saat jelang libur akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News