kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Maspion Group Akan Ekspansi ke Jawa Tengah


Kamis, 11 Juli 2013 / 07:00 WIB
ILUSTRASI. Harga saham perbankan big caps sudah priced in, tapi masih menarik untuk dibeli


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Maspion Group akan berekspansi ke wilayah Kendal, Jawa Tengah. Langkah ekspansi ini dilakukan untuk menggenjot produksi sekaligus melakukan efisiensi demi mendongkrak kinerja perusahaan.

Chief Executive Officer (CEO) Maspion Group Alim Markus menuturkan, Maspion akan membangun kompleks industri di Kendal dengan luas sekitar 50 hektare (ha) hingga 100 ha. Kini, Maspion tengah mengurus perizinan di wilayah tersebut.
Sayangnya, Alim masih merahasiakan besaran investasi yang akan dikucurkan dalam proyek itu. "Baru mengurus izinnya, kemungkinan masa persiapannya setahun," katanya, Rabu (10/7).

Jika pembangunan kompleks industri itu terealisasi, Alim bilang, Maspion akan merelokasi kegiatan produksi pabrik-pabrik lain miliknya ke lokasi itu. Antara lain, sebagian pabrik elektronik dan peralatan dapur Maspion yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Relokasi ini, kata Alim, dilakukan karena kenaikan biaya produksi yang cukup tinggi di kedua kawasan tersebut. Bila terealisasi, Alim bilang, ekspansi ini bisa menyerap 10.000 tenaga kerja baru dalam lima tahun ke depan. "Upah buruh di Jawa Tengah lebih rendah ketimbang di Jawa Timur dan Jawa Barat," tuturnya.

Selain mengurangi beban produksi, ekspansi ke Kendal juga dilakukan untuk menggenjot produksi Maspion. Dengan ekspansi ini, Alim memperkirakan, total kapasitas produksi Maspion akan meningkat hingga 20%.

Kendati tak menyebut kapasitas total, namun Alim bilang, saat ini kapasitas produksi Maspion cukup besar. Untuk produksi kipas angin misalnya, Maspion memiliki kapasitas produksi hingga 6 juta unit per tahun. Begitu juga produksi setrika sebanyak 15 juta unit per tahun.

Alim bilang, saat ini, Maspion memiliki sekitar 60 pabrik. Selain elektronik dan peralatan dapur, Maspion juga memiliki lini bisnis lain, seperti material konstruksi bangunan hingga aluminium flat rolled. Maspion juga memiliki usaha kawasan industri, pusat perbelanjaan, hingga bank. "Rabu (11/7) ini, PT Bank Maspion akan IPO," ujarnya.

Bank Maspion akan menjadi anak usaha Maspion Group ketiga yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, dua anak usaha Maspion, yakni PT Alumindo Light Metal Industry Tbk dan produsen aluminium extrusion and fabrication, PT Indal Aluminium Industry Tbk, telah lebih dulu melantai di bursa.

Alim bilang, industri domestik seperti Maspion butuh dukungan pemerintah. Selain pemenuhan pasokan bahan baku dari dalam negeri, industri ini juga butuh dukungan berupa pengenaan nontarif barrier untuk menahan serbuan produk impor berkualitas rendah. "Kami butuh SNI agar dipercepat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×