Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gas LPG 3 kilogram yang diperuntukan untuk kelompok miskin masih banyak digunakan oleh kelompok masyarakat mampu. Terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta.
Bahkan, BBM premium yang seharusnya digunakan untuk angkutan umum, kendaraan logistik, juga masih digunakan kendaraan pribadi. Akhirnya, kelompok yang berhak pun dirugikan.
Lantaran itu, PT Pertamina terus mendorong masyarakat agar menggunakan gas dan BBM sesuai dengan peruntukan. Untuk kendaraan pribadi menggunakan BBM oktan tinggi seperti Pertamax, adapun gas untuk rumah tangga, masyarakat kaya, kelompok mampu secara ekonomi menggunakan Bright Gas.
Baca Juga: Aturan baru! Mobil dan motor berusia 3 tahun di DKI wajib uji emisi
Untuk diketahui, LPG 3 kg adalah barang subsidi sehingga penggunaannya ada kuota dari pemerintah. Sesuai tulisan yang ada pada tabung, LPG 3 kg sesungguhnya hanya untuk masyarakat tidak mampu. Adapun agar mesin kendaraan tetap prima dan sehat, perlu menggunakan BBM dengan oktan tepat.
Arifun Dhalia, Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina, menyampaikan, untuk mendorong agar konsumen terus menggunakan produk-produk berkualitas, Pertamina secara aktif terus memberikan edukasi, meningkatkan awareness produk, terutama produk non-subsidi.
"Dengan menggunakan BBM Non Subsidi yang sesuai dengan kendaraan akan menjadikan mesin lebih awet, pembakaran lebih optimal dan tentunya membantu menjaga lingkungan," ucap Arifun dalam keterangannya, Selasa (29/9).
Apalagi, semua produk non subsidi yang dimiliki Pertamina, kini juga makin mudah diakses oleh konsumen baik melalui Layanan Pesan Antar melalui call center 135, maupun Pertamina Delivery Service (PDS).
Bahkan, bisa dipesan melalui aplikasi MyPertamina, dimana sekarang bisa melayani pembelian Pertamax series di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia serta pembelian produk di Bright Store.