kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

MBTO Melanjutkan Ekspansi Global


Rabu, 22 Mei 2013 / 07:15 WIB
MBTO Melanjutkan Ekspansi Global
ILUSTRASI. Kenali Apa Itu Gerd Anxiety yang Rentan Trjadi di Usia Muda


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Amailia Putri

jakarta. PT Martina Berto Tbk melanjutkan aksi ekspansi globalnya tahun ini. Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MBTO ini kembali menyasar negara yang ada di kawasan Asia Tenggara sebagai tujuan.

Negara yang dimaksud adalah Filipina. Desril Muchtar, Sekretaris Perusahaan Martina Berto mengatakan, tahun ini, perusahaan berencana membuka gerai Martha Tilaar Shop (MTS) di Filipina.

Langkah ini merupakan salah satu strategi meningkatkan penjualan dari pasar ekspor, khususnya di wilayah ASEAN. "Kami melihat potensi pasar di sana cukup bagus," ujar Desril, Selasa (21/5).

Filipina merupakan negara ke empat di Asia Tenggara yang menjadi tujuan ekspansi global MBTO. Sebelumnya, perusahaan pemegang merek Sari Ayu ini telah membuka gerai yang sama di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darusalam. Di Singapura, MBTO sudah memiliki dua gerai Martha Tilaar Shop. Sedangkan di Malaysia dan Brunei, Martina Berto sudah membuka masing-masing satu gerai.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, menurut Desril, investasi untuk membuka satu gerai MTS di luar negeri membutuhkan dana sekitar US$ 10.000 hingga US$ 15.000. Angka ini setara dengan Rp 97,65 juta hingga Rp 146,47 miliar (US$ 1= Rp 9.765).

Mengerek pendapatan

Selain Filipina, MBTO juga akan melanjutkan ekspansi di Singapura. Setelah memiliki dua gerai MTS, anak usaha Martha Tilaar Group ini akan membangun fasilitas spa. Manajemen MBTO belum membeberkan terkait kebutuhan dana investasinya.

Martina Berto memang berambisi bisa mendulang fulus lebih besar dari pasar ASEAN. Dengan langkah ekspansi tersebut, perusahaan menargetkan kontribusi pasar ASEAN terhadap total penjualan MBTO akan meningkat.

Saat ini, penjualan di pasar ASEAN memberi kontribusi sekitar 7% terhadap total pendapatan ekspor MBTO. Nah, di pengujung tahun 2013, manajemen MBTO berharap, porsinya bisa bertambah menjadi sekitar 10%.

Porsi penjualan ekspor MBTO masih sangat mini, yakni sekitar 1%. Pada tiga bulan pertama tahun 2013, nilai penjualan di pasar luar negeri hanya sekitar Rp 1,8 miliar. Sedangkan, dari penjualan dalam negeri, nilainya sebesar Rp 165,05 miliar. Adapun, total penjualan MBTO pada periode Januari-Maret 2013 mencapai Rp 166,85 miliar.

Porsi ini tidak jauh berbeda dengan pencapaian sepanjang 2012. Dari total penjualan senilai Rp 717,78 miliar, dari pasar ekspor, MBTO hanya memperoleh Rp 7,51 miliar.

Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa membukukan kenaikan pendapatan sebesar 15% hingga 17% dibandingkan tahun 2012. Jika target tercapai, penjualan bersih MBTO tahun ini bisa ada di kisaran Rp 825,44 miliar sampai Rp 839,8 miliar.

Menurut Desril, pihaknya tidak hanya akan fokus di pasar-pasar ASEAN. Tetapi, perusahaan juga mengincar di pasar ekspor lainnya. Pasar-pasar yang dimaksud adalah kawasan Asia Timur dan Australia. "Pasar yang sudah existing juga akan terus kita genjot," kata dia.

Di dalam negeri, MBTO akan terus meningkatkan produksi. Perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 50 miliar untuk ekspansi di dalam negeri. Dana itu akan digunakan untuk mempersiapkan teknologi dan mesin di pabrik baru yang berlokasi di Cikarang.

Rencananya, MBTO akan memasang teknologi dan menyiapkan mesin di pabrik yang sudah dibangun sejak tahun lalu itu. Pabrik ini akan memproduksi herbal dan jamu, juga natural ingridients color cosmetic.

Dengan pengoperasian pabrik baru ini, nantinya, kapasitas produksi jamu MBTO meningkat menjadi 280 ton sampai 290 ton per tahun. Saat ini, kapasitas pabrik masih sekitar 250 ton setahun.

Meski kontribusi penjualan jamu masih di bawah 10% bagi pendapatan MBTO, namun pabrik baru ini bisa mempermudah perusahaan melakukan inovasi produk baru. MBTO masih mengandalkan produk kosmetik untuk menopang kinerja.

Maklum, hingga kuartal I-2013, porsi penjualan kosmetik berkontribusi hingga 94% dari total penjualan kotor perusahaan. Laba bersih MBTO per Maret 2013 menyusut dari Rp 10,83 miliar menjadi Rp 7,08 miliar akibat beban penjualan yang membengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×