Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC) merevisi target penjualan di tahun ini menjadi sebesar Rp 185 miliar. Langkah tersebut diambil mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sehingga berdampak terhadap laju kinerja perseroan.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu EPAC sempat memasang target penjualan dapat mencapai Rp 200 miliar, atau meningkat sekitar 25,48% dari realisasi penjualan di tahun 2020 senilai Rp 159,38 miliar.
Namun demikian, lonjakan Covid-19 yang kembali menerjang Tanah Air sejak awal tahun hingga Agustus lalu, membuat laju kinerja perseroan cukup terhambat sehingga revisi target pun perlu dilakukan.
"Realisasi penjualan sampai dengan Agustus 2021 perseroan mencatat sebesar Rp 102,6 miliar secara konsolidasi, dikarenakan adanya kondisi akibat Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan pada awal tahun sampai bulan Agustus 2021 ini," ungkap Corporate Secretary EPAC Nico Johnson kepada Kontan.co.id, Kamis (23/9).
Meskipun begitu, EPAC tetap optimistis dapat menorehkan pertumbuhan kinerja yang positif hingga akhir tahun nanti. Salah satunya didukung oleh perkembangan pada lini bisnis digital printing yang melayani segmen UKM dan UMKM.
"Perseroan tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dengan mengedepankan teknologi plant digital printing, yang melayani short run printing dengan minimum quantity untuk men-support segmen UKM dan UMKM untuk produk makanan," jelasnya.
Baca Juga: Begini kinerja Megalestari Epack Sentosaraya (EPAC) di semester I-2021
Perseroan pun memproyeksikan penjualan dari lini bisnis digital printing bisa mencapai Rp 42 miliar pada tahun ini. "Pertumbuhan kinerja pada lini digital printing pada tahun 2021 sangat membantu pertumbuhan perseroan terhadap penjualan yang akan meningkat 3,5 kali dari tahun 2020," sambung Nico.
Di samping itu, Plant Rotogravure Printing (konvensional) milik EPAC juga dinilai memiliki potensi yang besar untuk menopang pendapatan perseroan di tahun 2021 ini. Nico menyebut, perseroan terus melakukan perbaikan metoda kerja dan melakukan efisiensi di semua lini agar tetap dapat mempertahankan posisi penjualan dan memperbaiki margin yang lebih baik.
Hingga saat ini, EPAC belum bisa bicara banyak menyoal anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2021. Sebab, masih menunggu keputusan direksi, terkait anggaran perusahaan yang akan dialokasikan untuk belanja modal.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, penjualan EPAC tercatat sebesar Rp 78,61 miliar. Jumlah itu menyusut 5,93% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 83,57 miliar. Meskipun begitu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk EPAC terpantau tumbuh hingga 51,99% menjadi Rp 3,73 miliar per 30 Juni 2021 lalu.
Selanjutnya: Penjualan Megalestari Epack Sentosaraya (EPAC) turun 5,93% di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News