Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Internet menjadi faktor vital di tengah digitalisasi. Adanya infrastruktur internet mumpuni menjadi faktor penting. Maka, perusahaan telekomunikasi terus meningkatkan kemampuan internet mereka.
Terbaru, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Telkom Indonesia International atau Telin, akan meluncurkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) jalur Manado-Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/7). SKKL ini merupakan alternatif dari jalur di wilayah barat Indonesia, yakni dari Batam lewat Singapura.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono menyatakan, SKKL Manado-AS itu disebut sebagai second gateway. "Dengan jalur baru ini, latency (lambatnya) koneksi internet khususnya di wilayah Indonesia timur akan turun signifikan," kata Bogi, Senin (18/7).
Komisaris Utama Telin itu juga menyebut, langkah Telkom dan Telin tak sampai disitu. Setelah SKKL, mereka akan membangun data center di Manado. Sehingga kota tersebut akan menjadi hub telekomunikasi.
CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba menjelaskan, dengan jalur SKKL tersebut, pengiriman atau penarikan data dari luar negeri termasuk AS, tidak melulu melalui Batam dan Singapura.
"Dari Indonesia timur, sebelumnya harus dikirim dulu ke Batam, lewat Singapura, baru ke AS. Jadi memutar makanya internet lebih lambat. Dengan lewat second gateway ini, bisa 25% lebih cepat," kata Budi.
SKKL dari Manado ini nantinya akan ada tiga jalur kabel laut. Yakni IGG SEA-US yang sudah dibangun sejak tahun 2014 dan rampung di 2017. Terbaru, SKKL Bifrost yang dibangun konsorsium Telin, Facebook Inc, dan perusahaan Singapura Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd.
Selain itu ke depan, akan ada jalur SKKL yang mengoneksikan Manado, Filipina, Singapura, Hong Kong.
"Saat ini traffic internet Indonesia ke internasional 97% lewat Batam dan Singapura, sisanya lewat jalur Manado. Tahun ini kita targetkan yang lewat second gateway naik menjadi 10%," imbuh Budi. Selain dari AS, jalur baru tersebut juga untuk "menangkap" maraknya trafik dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News