Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Adapun sudah ditetapkannya kebijakan fiskal untuk industri manufaktur dalam menghalau dampak Covid-19, WOOD belum mengubah rencana bisnis yang sudah diramu di awal tahun. Wendy hanya menegaskan bahwa ekspansi pabrik sudah dilakukan pada tahun lalu.
"Jadi tahun ini kami akan menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan pasar," kata Wendy.
Baca Juga: Ini Saham Alternatif yang Bisa Jadi Pilihan di Saat Harga Saham Big Caps Rontok
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan CINT Helina menjelaskan mengenai penangguhan PPh 21, Chitose masih menunggu Juknis atau PMK-nya. "Jika ini efektif diberlakukan buat perusahaan tidak ada efeknya, karena PPh Pasal 21 karyawan ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan," jelasnya.
Jadi menurut Helina efeknya adalah bagi karyawan itu sendiri yang dapat penambahan income sehingga diharapkan bisa meningkatkan daya beli dan menggulirkan ekonomi lebih signifikan.
Adapun merujuk pada pengurangan PPh Pasal 25, Helina mengatakan tentunya berdampak buat perusahaan dan akan berdampak 30% up cashflow.
Baca Juga: Mau untung, Integra Indocabinet (WOOD) harus fokus sasar pasar ekspor
Kas lebih yang bisa disimpan CINT dikatakan Helina akan dialokasikan untuk operasional dalam meningkatkan modal kerja. Adapun karena kebijakan baru berlaku tempo hari, Helina belum bisa blak-blakan soal ekspansi CINT selanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News