Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Produsen makanan lainnya adalah PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) yang sepanjang 2020 lebih fokus menggarap kue pasar lokal. Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara, Gendra Fachrurozi menjelaskan sejauh ini perusahaan fokus 99% untuk penjualan lokal.
"Sebelum ada peraturan he ASEAN Free Trade Area (AFTA), Wahana Interfood fokus penjualan ekspor. Akan tetapi, COCO khawatir dampak aturan tersebut mengingat posisinya yang ada di Indonesia," ujarnya kepada Kontan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pajak warisan mengancam dinasti bisnis keluarga di Korea Selatan
Gendra mengakui Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN sehingga Wahana Interfood bakal memperkuat posisinya di dalam negeri. Gendra menyatakan potensi penjualan cokelat di dalam negeri masih luas.
Jika membandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang jumlah konsumsi cokelat sudah lebih dari 1 kilogram perkapita/tahun dan Eropa sudah lebih dari 8 kilogram perkapita/tahun, Indonesia yang baru konsumsi 0,5 kilogram perkapita/tahun bisa jadi peluang pasar yang menarik.
Oleh karenanya, Gendra mengungkapkan jumlah konsumsi ini bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk mengalahkan produk unggulan COCO.
Baca Juga: Berjalan Sesuai Rencana, Pabrik Baru Wahana Interfood (COCO) Beroperasi Tahun Ini
Nah di 2020 ini, COCO melihat peluang pasar dengan optimis. Target penjualan yang ditetapkan bisa tumbuh 20% year on year (yoy) . "Hal ini dapat dicapai karena perusahaan akan membuka jalur distribusi sendiri di wilayah timur Indonesia," ujarnya.
Adapun Wahana Interfood juga berencana masuk ke bidang distribusi sehingga perusahaan dapat mendistribusikan produknya secara mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News