Reporter: Eflin Gitarosalyn,Bagus Marsudi | Editor: Test Test
JAKARTA. Selama setahun terakhir, telepon pintar (smartphone) BlackBerry menjadi salah satu impian penggemar gadget. Operator seluler punya andil memperluas pasar pengguna BlackBerry ini dengan program bundel.
Sejauh ini, tiga operator seluler berlomba memasarkan BlackBerry. Indosat, misalnya, sampai tahun depan pasang target bisa menjaring 100.000 pelanggan lewat BlackBerry on Demand dan software BlackBerry Unite. Telkomsel juga menargetkan menjaring 70.000 pelanggan BlackBerry, sementara Exelcomindo tidak mau muluk-muluk dengan menargetkan 10.000 pelanggan tahun ini.
Sasaran penjualan mereka adalah para pelanggan di kota besar seperti Jakarta. "Selain itu Surabaya dan Makassar merupakan kota yang banyak menggunakan bundling BlackBerry," ucap Hendri Mulya Sjam, Vice President Product & Mobile Data Service PT Telkomsel. Hampir 50% pengguna bundling BlackBerry XL ada di Jakarta. "Sisanya, di Bandung, Surabaya, dan Medan," ujar Handono Warih, Manager Internet Retail & BlackBerry PT Excelcomindo Pratama.
Saking menariknya ceruk pasar sempit ini, operator tak cuma mengandalkan penjualan lewat jaringan sendiri. XL misalnya, dua bulan lalu menggandeng perbankan dan jaringan distributor ponsel Trikomsel dan Erafone. "Kami melihat permintaan bundling BlackBerry sangat tinggi," tegas Handono.
Operator membidik komunitas profesional muda untuk program ini. "Sekarang banyak pengguna bundling BlackBerry yang berasal dari kalangan eksekutif muda," kata Hendri. Permintaan BlackBerry memang terus mengalir deras. "Pada kuartal kedua 2008, kami bisa menjual bundling BlackBerry sebanyak 1.000 buah," kata Handono.
Saking banyaknya permintaan, XL sampai kewalahan memenuhi permintaan produk ini. "Kami sampai kehabisan stok," kata Handono. Meski pertumbuhan penjualan meningkat tajam, operator seluler mengaku kontribusi penjualan BlackBerry terhadap pendapatan perusahaan masih terbilang kecil. "Kontribusi pendapatan program bundling BlackBerry masih dibawah 1% jika dibandingkan dengan pelanggan Telkomsel saat ini yang mencapai 58 juta pelanggan," kata Hendri.
Handono mengaku, kontribusi program bundling BlackBerry terhadap total pendapatan XL hampir mencapai 1%. Sedang kan kontribusi layanan data BlackBerry sendiri bisa mencapai 40% dari total pendapatan XL dari layanan data. "Kami membidik pasar korporat dan pebisnis," ungkapnya.
Sumber KONTAN di tingkat pedagang BlackBerry mengaku, operator tak merasa terganggu atas maraknya penjualan BlackBerry selundupan. Soalnya, semakin pasar tumbuh, pelanggan layanan data operator juga semakin tumbuh. "Justru mereka terbantu karena tak harus menanggung kewajiban menangani layanan purna jual," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News