Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Prioritas Land Indonesia akan menggelar kampanye Gerakan Menabung Properti. Dengan menabungkan dananya sebesar Rp 3 juta setiap bulan, masyarakat bisa memiliki satu unit apartemen K2 Park. Kampanye ini rencananya akan mulai dilakukan Sabtu (23/8) besok bersamaan dengan pameran properti di Hotel Mulia, Jakarta.
Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra, saat ini apartemen K2 Park dipasarkan seharga Rp 450 juta hingga Rp 800 juta. K2 Park sendiri adalah kawasan mixed use atau superblok yang terdiri dari satu pusat pendidikan), 4 menara apartemen, satu menara hotel, serta pusat retail dan kuliner.
"Syarat utamanya adalah uang muka sebesar 50% dari harga dan itu bisa dicicil 5 kali. Bedanya dengan KPA atau KPR di sini kami tak perlu birokrasi rumit dan tanpa bank checking, karena semua langsung kami yang urus," ujar Marcell, Jumat (22/8) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Nanti, di bulan keenam konsumen tinggal menabung Rp 3 juta setiap bulannya selama 10 tahun. Selama angsuran itu, apartemen sudah bisa disewakan," katanya.
Marcell menyadari, memiliki hunian semakin tahun semakin sulit dan terhadang banyak aturan, mulai kebijakan loan to value, kredit yang diperketat atau KPR inden yang sudah tidak bisa lagi dilakukan. Untuk itulah, Gerakan Menabung Properti ini dia kampanyekan sebagai ide kampanye berinvestasi dalam properti, terutama untuk kaum muda.
"Anak-anak muda jangan buang uang dan waktu dengan cara sia-sia. Menabung dari sekarang, tapi tanpa risiko terkena inflasi, yaitu dengan properti ini," ujarnya.
Marcell mengatakan, selama ini masyarakat diajarkan berhemat dan menabungkan sebagian dananya secara konvensional di celengan atau di bank. Hanya, ada yang lupa diajarkan, bahwa inflasi membuat nilai tabungannya semakin turun.
"Kita sejak kecil diajarkan cara menabung oleh orang tua, kalau ada uang langsung masukkan ke celengan. Saya yakin, budaya ini tumbuh dengan baik di kalangan kita, tetapi kita lupa diajarkan bahwa ada faktor lain yang dapat membuat nilai tabungan menjadi susut nilainya, yaitu inflasi," ujar Marcell.
"Bayangkan, kalau Anda menabung Rp 100 juta sekarang dengan tingkat inflasi 8% seperti tahun lalu, maka nilai uang Anda dalam 5 tahun menyusut sebesar 45% atau tinggal Rp 55 juta rupiah," tambahnya.
Namun, lanjut Marcell, lain halnya menabung dalam bentuk properti. Misalnya, saat ini Anda membeli properti seharga Rp 300 juta. Kemudian, menurut pakar properti kenaikan harga properti setiap tahunnya sebesar 3 x inflasi.
"Jadi, kalau inflasi 8%, maka dalam 5 tahun mendatang nilai propertinya akan menjadi sekitar Rp 660 juta. Penghitungan adalah inflasi 8 % x 3 x 5 x Rp 300 juta. Artinya, nilai tabungan Anda bukan berkurang, tetapi malah terus bertambah," ujar Marcell. (Latief)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News