Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SEMARANG. Publik tidak asing lagi dengan brand smartphone Evercoss. Dari sekian banyak brand lokal, Evercoss salah satu yang sukses memikat pengguna gadget Indonesia.
Nah, penasaran seperti apa proses perakitan gadget Evercoss. KompasTekno berkesempatan melihat proses perakitan gadget ini dalam pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Jawa Tengah, tersebut.
Pada tahap perakitan, ada beberapa proses yang harus dilewati. Yang pertama adalah proses solder papan PCB, kemudian dilanjutkan dengan proses isolator yang melibatkan pemasangan pelengkap, seperti baut dan sekrup.
Tahapan berikutnya adalah kontrol kualitas atau quality control (QC), tempat tiap-tiap perangkat diuji secara individu. Proses QC antara lain melibatkan pengujian kualitas sinyal dan kamera dengan cara selfie. Tentu, memori perangkat akan dihapus (wipe) terlebih dahulu sebelum proses perakitan dilanjutkan.
Selesai dari QC, gadget Evercoss masuk ke tahap finalisasi. Rangkaian perangkat dibentuk menjadi unit tanpa tutup belakang. Setelah itu, ada proses lain bernama ionisasi yang memastikan bahwa rangkaian komponen perangkat benar-benar bebas dari debu.
Perangkat kemudian diberi identitas IMEI. Nomer IMEI ini juga tertera di stiker yang ditempelkan di papan PCB, berikut dengan segel baut dan lain-lain.
Setelah itu, produk dikemas ke dalam dus disertai dengan komponen lainnya, seperti baterai, charger, buku panduan, dan earphone.
Produk dalam kemasan akan ditimbang untuk memastikan bobotnya sesuai dengan spesifikasi, barulah kemudian dimasukkan ke dalam dus yang masing-masing berisi 20 kotak perangkat, untuk disalurkan ke gudang dalam posisi siap kirim.
Lulusan SMK
Dalam menyediakan sumber daya manusia untuk pabrik mereka di Semarang, Evercoss merekrut tenaga-tenaga lokal berupa lulusan sekolah menengah kejuruan dan sekolah menengah umum.
Andri, seorang kepala produksi yang ditemui Kompas Tekno di lokasi pabrik, Selasa (25/11), menerangkan bahwa karyawan pabrik Evercoss tak harus berasal dari jurusan tertentu karena akan mendapat pelatihan lebih lanjut.
"Kami memberikan training dari nol selama 3 bulan," katanya. Pelatihan yang dimaksud meliputi edukasi soal cara merakit produk dan pengemasan.
Mario Eko Suryo, Manajer Operasional PT Aries Indo Global (AIG), selaku pemilik merek dagang Evercoss, menerangkan bahwa pabrik di Semarang saat ini mempekerjakan sekitar 350 karyawan. Para pekerja ini terbagi ke dalam empat lini produksi.
Menurut Mario, pabrik di Semarang setiap harinya menghasilkan 1.500 smartphone, 1.500 tablet, dan 2.500 feature phone. Penjualan Evercoss sendiri masih didominasi oleh perangkat jenis feature phone dengan proporsi mencapai 70 persen.
Adapun model-model perangkat yang dirakit dan dikemas di pabrik Evercoss di Semarang adalah seri ponsel A7A, A7E, C5F, dan tablet AT1A.
Saat ini, pihak Evercoss sedang menyiapkan lahan seluas 8 hektar untuk pembangunan pabrik baru di kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) City. Pabrik yang digadang-gadang bakal menjadi tempat produksi komponen lokal ini diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja tambahan sebanyak 2.500 orang. (Oik Yusuf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News